Jumat, 09 Mei 2014

Arsitektur Tema

Menurut Gunawan Tjahyono, “Tema dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan bagi sebuah tajuk. Dari situlah kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk melakukan bahasan, ulasan, dan tindakan (intelektual). Dengan demikian, tema melandaskan seluruh olahan berkarya dan tindakan intelektual atau seni. Dari contoh yang sama, dalam bidang arsitektur, tema dapat melandasi tindakan berarsitektur.” ( Kilas Jurnal FTUI, Januari 2000, volume 2 nomor 1, halaman 79 ) 



Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang di dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk mencari jawaban.” ( AMI – Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 – 1995, Subur, Jakarta, 1995 ). 

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, tema adalah :

- Pokok pikiran, dasar cerita ( yang dipercakapkan ) dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,    dan lain – lain.

- Bertema, berarti mempunyai tema.

- Bertemakan, berarti berlandaskan tema. 

Tema berasal dari bahasa Yunani yaitu Tithenai yang berarti meletakkan, dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan Theme yang selanjutnya kita kenal dengan istilah tema yang memiliki arti apa yang diletakkan, dinyatakan dan memposisikan sesuatu.

Tema terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu :

- Dari unsur teraga, nyata (seperti tema tentang flora, tema hutan, tema fauna dan lain-lain).

- Dari unsur tak teraga, abstrak (seperti tema kemanusiaan, tema budaya, dan lain-lain).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar