Minggu, 08 Februari 2015

Sistem Pencahayaan Buatan

Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:

A. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)

Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan

B. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)

Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-90%

C. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)

Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.

D. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)

Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

E. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)

Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.

Faktor – Faktor Pencahayaan Buatan

Menurut Suma’mur PK (1998:10) ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pencahayaan buatan antara lain:
  1. Pembagian lumensi dalam lapangan penglihatan
    Lapangan penglihatan yang baik adalah dengan kekuatan terbesar ditengah pada daerah kerja yang dilakukan. Perbandingan terbaik antara lumensi pusat, daerah sekitar pusat dan lingkungan sekitarnya adalah 10:3:1. Kondisi penerangan dinyatakan baik atau tidak bila memenuhi syarat jika perbedaan lumensi melebihi perbandingan 40:1 baik di lapangan penglihatan pekerjaan maupun terhadap lingkungan luar.
  2. Kesilauan
    Terjadi bila perbedaan penyebaran luminensi melebihi perbandingan 40:1, namun pada umumnya terjadi karena keterbatasan kemampuan penglihatan.Kepekaan retina seluruhnya menyesuaikan dengan luminensi rata-rata sehingga pda lapangan penglihatan dengan luminensi berbeda, retina terlalu peka untuk luminensi yang tinggi, tetapi sangat kurang peka untuk daerah yang samar-samar.
  3. Arah Cahaya
    Sumber cahaya yang cukup jumlahnya sangat berguna dalam mengatur pencahayaan yang baik. Cahaya dari berbagai arah dapat meniadakan gangguan oleh bayangan.
  4. Warna Cahaya
    Warna cahaya dan komposisi spektrumnya sangat penting dalam membandingkan dan mengkombinasikan warna-warna dalam lingkungan kerja atau tempat kerja sebagai akibat pencahayaan yang menentukan rupa dari lingkungan. Dengan adanya kombinasi tata warna dan dekorasi yang serasi maka akan menimbulkan suasana kerja yang nyaman sehingga kegairahan kerja akan meningkat.
  5. Panas akibat sumber cahaya.
    Baik sumber pencahayaan alam maupun pencahayaan buatan dapat menimbulkan suhu udara di tempat kerja. Pertambahan suhu yang berlebihan dapat mengakibatkan ketidaknyamanan bekerja dan akan merupakan beban tambahan.

Jenis Lampu Sumber Penerangan Buatan

Menurut Siswanto (1989:22) ada 3 jenis lampu sebagai sumber penerangan buatan yaitu:

1. Lampu Pijar (Incandescent Lamp)

clip_image003
Gambar Lampu Pijar
Sumber : google.com
Cahaya sebagian besar terdiri dari infra merah yang dapat mencapai 75- 80% sedangkan ultra violet pada lampu pijar umumnya diabaikan. Pemanfaatan lampu pijar sebagai sumber penerangan buatan mempunyai kerugian yaitu memancarkan radiasi dan suhu permukaan dapat mencapai 60° C atau lebih sehingga ruangan terasa tidak nyaman dan lampu pijar memberikan kesan psikis hangat karena warna cahayanya kuning kemerahan.

2. Lampu Pelepasan Listrik Bertekanan Rendah (Electric Dicharge Lamp atau Flourescen Lamp)

clip_image006Gambar Lampu Flourence
Sumber : google.com
Lampu jenis ini lebih dikenal dengan nama lampu fluorescent atau lampu TL (Tube Lamp), cahayanya berasal dari proses transformasi energi listrik menjadi ultra violet pada saat aliran listrik melalui gas-gas misalnya Argon, Neon, uap Mercuri, tergantung dari zat-zat fluorescent maka lampu TL dapat dibuat sehingga cahayanya menyerupai cahaya lampu pijar, cahaya matahari.

3. Lampu Pelepasan Listrik Bertekanan Tinggi (Mercury Vapor Lamp)

clip_image008
Gambar Lampu Mercury Vapor
Sumber : google.com
Secara prinsip lampu ini sama dengan lampu TL, tetapi dengan tekanan tinggi radiasi cahayanya tergantung dari jenis gas dan tekanan yang diisikan. Pada lampu Mercuri memancarkan cahaya dalam empat panjang gelombang yang berwarna ungu, biru, kuning, dan hijau.
Warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu mercuri adalah tergantung oleh tekanan uapnya. Lampu mercuri
dapat dikombinasikan dengan lampu
pijar atau lampu tabung mercuri diberi lapisan zat fosfor untuk mengubah radiasi ultra violet menjadi cahaya yang berwarna merah. Lampu ini dapat menurun sampai 30%. Bila mengalami kenaikan diatas 5% maka lampu akan rusak karena panas.

4. Lampu spot light

clip_image011
Gambar Lampu Spot Light
Sumber : google.com
Lampu spot light merupakan jenis lampu sorot yang yang berguna untuk membuat kesan lebih kuat pada daerah yang disorot, sekaligus mengurangi daerah lain yang tidak dapat sorotan. Bila anda mempunyai lukisan dan ingin menonjolkan kesan yang kuat pada lukisan abstrak tersebut, anda dapat mengarahkan lampu sorot spot light ke lukisan tersebut.
Ada berbagai macam lampu spot light, anda bisa memilihnya yang sesuai dengan keinginan anda atau yang sesuai dengan dekorasi interior anda. Lampu Spot light adalah jenis lampu yang sangat berperan dalam dekorasi yang cantik.
Penggunaan lampu untuk desain interior rumah kini semakin banyak digunakan, karena efek pencahayaan dari lampu sorot halogen tidak biasanya, sinar lampu halogen mampu mengubah suasana ruangan menjadi istimewa.Lampu sorot halogen pada umumnya mempunyai reflektor (cermin dibelakangnya) tuk memperkuat cahaya yg keluar. Fittingnya biasanya khusus, namun saat ini ada pula yg dengan jenis fitting biasa.
Lampu sorot halogen merupakan lampu spot yg baik. dimana Lampu spot adalah lampu yg cahayanya mengarah ke satu area saja, misalnya lampu tuk menerangi benda seni secara terfokus. Lampu sorot halogen biasanya sangat baik tuk digunakan sebagai penerangan taman tuk membuat kesan dramatis dari pencahayaan terpusat seperti menerangi patung, tanaman, kolam atau area lainnya. Jenis lampu ini sebenarnya
merupakan lampu filamen yg sudah berhasil dikembangkan menjadi lebih terang, namun juga kebutuhan energi (watt) yg relatif sama.
Warna cahaya lampu sorot halogen adalah: Lampo sorot halogen biasa: kuning 3'000 K
Lampo sorot halogen high pressure: putih 6'000 K
clip_image013
Gambar Lampu Sorot Halogan
Sumber : google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar