1. Angin
Arah dan kecepatan angin adalah pertimbangan penting pada sebuah tapak disemua iklim. Variasi angin musiman dan harian harus dipertimbangkan secara hati-hati dalam mengevaluasi potensi untuk ventilasi ke interior ruangan dan ruangan dan halaman luar gedung pada saat cuaca panass, menyebabkan kehilangan panas pada saat cuacu dingin dan akan mempengaruhi beban lateral pada struktur bangunan.
a. Angin antar benua dan samudera serta akibatnya.
Angin antar benua/samudera adalah penyebab utama andanya siklus musim kemarau dan musim hujan didaerah-daerah.- Kecenderungan udara untuk mengalir dari tempat bertekanan tinggi kearah yang bertekanan rendah.
- Kecenderungan angin-angin dari daerah-daerah lintang utara untuk berserong ke kanan bila mengalir ke khatulistiwa.
Peta angin dan hujan bulan Pebruari
Dari J.H. Houbolt ”Iklim di Indonesia” Bandung 1954.
Peta angin dan hujan bulan angustus
b. Angin-angin setempat
NAMA | ANGIN | PERJALANAN | SIFAT |
1.Kumbang | Tenggara (musim timur) | Naik peg. Pembarisan di lereng selatan. Turun ke dataran cirebon. | Membawa hujan Keras, kering panas |
2.Gending | Tenggara (musim timur) | Naik peg. Tengger, Iyang Ijen Turun ke dataran Pasuruan Probolinggo | Membawa hujan Keras, kering panas |
3.Bohorok | Barat daya | Naik peg. Bukit-Barisan melalui dataran tinggi Toba | Basah, membawa hujan lebat |
4.Brubu | Tenggara | Naik G.Lompobatang Turun (jatuh) di dataran Ujung Pandang | Basah, membawa hujan |
5.Wambrau | Tenggara | Naik Peg salju Irian jaya di lereng selatan lalu Turun ke pulau biak | Basah membawa hujan Kering, panas |
6.Sumatraantjes | Angin darat | Malam hari turun dari pegunungan sumatera le selat malaka |
c. Tekanan dan hisapan angin
Ada dua kekuatan yang dapat mengena rumah dari angin, yaitu tekanan angin (beban positif) dan hisapan angin (beban negatif). Tekanan angin bisa dirasakan disebelah sisi angin datang dan hisapan terasa pada sisi angin pergi.
Akibat desakan angin pada bagian dinding yang mendesak terus kerangka balok, nok kuda-kuda atap dan pendukung. Garis lengkung yang digambar adalah kecenderungan balok-balok untuk melengkung akibat desakan dinding.
d. Pengendalian angin
Salah satu cara pengendalian angin oleh vegetasi.
2. Gempa
a. Peta gempa bumi
Susunan bola bumi :- Inti bagian dalam
- Inti bagian luar
- Daging bumi
- Kulit bumi
- Pendinginan kulit bumi yang disertai pengeriputan.
- Akibat erosi kulit bumi dan pengendapannya.
- erurainya radioaktif dalam inti bumi.
b. Getaran gempa bumi
Ada 3 getaran gempa :- Gelombang Longitudinal yaitu gelombang yang menggerakkan bahan yang dilaluinya bergetar maju-mundur atau kian kemari berhimpitan dengan arah rambatan gelombang. Disebut juga gelompang P (primary wave).
- Gelombang Transversal yaitu yang bergerak tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang. Disebut juga gelombang S (secondary wave).
- Gelombang yang berjalan pada permukaan tanah. Disebut gelombang L (large wave).
c. Saran-saran bangunan tahan gempa
Catatan-catatan Tropical building section dari Building Research Station di garden England menyarankan sebagai berikut :- Bangunan-bangunan berkerangka kayu, karena kayu adalah meterial yang kuat dan cukup elastis.
- Kekuatan pasangan batu atau bata sebagian terbesar tergantung dari perekatnya.
- Dinding-dinding tanah dari tanah liat selalu roboh.
- Pilar-pilar atau tiang-tiang dari bata atau batu tak bertulang seumunnya berbahaya.
- Dalam bangunan-bangunan berkerangka, dinding-dinding panel mudah lepas dari frame bila tidak diikat kuat.
- Alas yang baik adalah penting dan dalam daerah-daerah kaya gempa mereka harus diikat kontinyu dengan besi
- Dinding-dinding hiasan, plesteran-plesteran dan bagian-bagian bangunan yang lepas sangat mudah jatuh.
- Bangunan-banguan yang dibangun dengan tingkat bawah yang berat, tingkat atas yang ringan dengan atap yang ringan lebih bertahan dari pada bangunan-bangunan dengan atap-atap berat dan dinding-dinding ringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar