Rabu, 12 November 2014

KARAKTERISTIK BAJA TULANGAN

Baja Tulangan
Tahun 1960 sebagian besar bangunan di USA menggunakan baja konstruksi carbon steel A7 (yield stress 33 ksi). Tahun 1971 telah digunakan baja dengan yield stress 24 ksi sampai 100 ksi.n
Carbon steel adalah baja dengan unsur carbon tinggi (1,70%), unsurnya:
       1,70% carbon
       1,65% manganese
       0,60% silikon
       0,60% copper
Carbon dan manganese, adalah bahan pokok untuk meninggikan tegangan dari baja murni.

Baja à ingot iron (baja bongkah), tanpa karbon sama sekali.
Baja à cost iron (baja tuang) yang kadar karbonnya bervariasi dan disebut:
·         Low karbon à 0,15%
·         Mild karbon à 0,15% - 0,29%
·         Medium karbon à 0,30 – 0,59%
·         High karbon à 0,6%
      
Kelebihan baja sebagai bahan bangunan dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya:
1.    Kuat tarik (juga kuat tekan) tinggi, memungkinkan membuat struktur yang langsing dengan bentang yang panjang. Hal lain dapat mempertinggi ruang efektif bangunan serta volume ruang.
2.    Kemudahan pemasangan; dapat difabrikasi di bengkel, selanjutnya dipasang di lapangan. Profil baja sudah standar serta mudah diperoleh
3.    Homogen; Sifat baja lebih homogen karena proses produksinya dikendalikan dengan baik. Faktor ketidakpastian mutu bahan lebih kecil.
4.    Daktail; Dapat mengalami deformasi yang besar pada tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat mencegah robohnya bangunan secara tiba-tiba.
Keuntungan lainnya:
1.    Proses perakitan di lapangan berlangsung cepat.
2.    Dapat dilas.
3.    Komponen-komponennya dapat dibogkar pasang.
4.    Komponen yang sudah tak terpakai dapat dilebur lagi.
5.    Struktur yang dihasilkan dapat bertahan lama dengan pemeliharaan yang baik.

Terdapat kelemahan baja:
a.    Lemah terhadap suhu relatif tinggi bila dibandingkan dengan bahan beton; mudah meleleh (bukan terbakar). Bahan kayu dengandimensi besar juga lebih tahan terhadap serangan api. Alternatif: baja dapat dilindungi dengan lapisan beton setebal 1 inci, atau dengan gips dan sebagainya yang tahan api.
b.    Perlu biaya pemeliharaan dari bahaya karat. Solusi à dicat atau pakai baja tahan korosi
c.    Mudah menekuk karena komponen yang langsing. Didisain untuk mengantisipasi batas tekuk.

Baja tulangan yang digunakan untuk perencanaan harus mengunakan baja tulangan ulir/sirip (deformed bar). Sedangkan tulangan polos (plain bar) hanya dapat digunakan untuk tulangan spiral dan tendon, kecuali untuk kasus-kasus tertentu.

Berikut adalah ukuran baja tulangan yang dapat digunakan untuk perencanaan beton bertulang:


Sebagai tambahan, baja tulangan ulir yang akan digunakan dalam beton bertulang harus memenuhi ketentuan dari ASTM:
·         Spesifikasi untuk batang baja billet ulir dan polos untuk penulangan beton” (ASTM        A615M).
·         Spesifikasi untuk batang baja axle ulir dan polos untuk penulangan beton” (ASTM        A617M).
Spesifikasi untuk baja ulir dan polos low-alloy untuk penulangan beton” (ASTM A706M)


Modulus elastisitas baja, Es = tangen a atau tegangan / regangan
                                             = 200.000 Mpa







Tidak ada komentar:

Posting Komentar