STANDART ARSITEKTUR BANGUNAN
Standard arsitektur sebuah bangunan terutama untuk perumahan umum ( public housing ), adalah bertujuan menyediakan rumah tinggal yang cukup baik dalam segi design, dimensi ruang, tata letak ruang dan sebagainya.Agar dapat memenuhi kebutuhan / syarat – syarat rumah tinggal yang sehat ( healthy ), menyenangkan ( comfortable ) dan layak dihuni untuk pemiliknya.
Secara umum rumah sehat dan menyenangkan, antara lain memenuhi beberapa syarat – syarat sebagai berikut :
1).Tersedia jumlah ruang dan kamar yang cukup dengan luas lantai dan isi yang cukup besar.Hai ini berfungsi memenuhi kebutuhan penghuni.
2).Memiliki tata letak ruang yang baik sehingga :
- Pehubungan antara ruang di dalam rumah lancar
( saling terikat )
- Kebebasan ruang gerak penghuni terjamin.
3).Memliki ruang sesuai dengan fungsinya antara privasi dan umum.
4).Memiliki sirkulasi udara dan cahaya yang baik.Agar udara dan suhu di dalam rumah normal terhindar dari kuman dan kelembaban.
5).Memberi perlindungan dari berbagai macam cuaca.
Suatu rumah akan terasa sejuk apabila mempunyai tinggi ruang lebih.Karena ruang tersebut akan dapat menampung udara yang segar dari luar rumah sehingga sirkulasi udara dalam rumah berjalan dengan baik.Tinggi ruang minimum pada bangunan rumah tinggal harus sekurang – kurangnya 2.40 meter, kecuali :
a). Dalam hal langit – langit kemiringan minimal setengah dari luas ruangan mempunyai tinggi ruang 2.40 meter dan tinggi selebihnya pada titik terendah tidak < 1.75 meter.
b). Dalam hal ruang cuci dan kamar mandi / WC, diperbolehkan sampai minimal 2.10 meter.Hal ini digunakan untuk mengatasi bau yang tidak sedap pada kamar mandi.
c). Dalam hal ruang memasak / dapur, dengan gangguan asap dan sebagainya.Maka tinggi ruang minimal 3.50 meter.
Dengan adanya ruang gerak udara, maka pertukaran udara bersih menjadi baik.Karena pada biasanya suhu ruangan yang sehat ialah 20 – 250 Celcius dan kelembaban sedang antara 5 – 20 cm/detik.
Namun sekarang banyak orang yang mencari jalan pintas, agar suhu udara dalam ruang menjadi menjadi ideal dengan menggunakan “ AC” ( Air Condition ), yang bertujuan :
- Purity ( Kebersihan Udara )
- Temperature ( Suhu Udara )
- Motion ( Gerak / Sirkulasi Udara )
- Humidity ( Kelembaban Udara ).
Sebenarnya tidak baik menggunakan AC bagi manusia dan lingkungan sekitar.Efek samping bagi manusia apabila menggunakan AC secara terus menerus :
- Kulit menjadi kering.
- Daya tahan tubuh terhadap udara panas berkurang.
- Kalembaban pada mata berkurang, sehingga mudah terkena iritasi.
- Mempercepat proses penuan kulit ( Keriput ).
Dan efek samping bagi lingkungan ialah :
- “Penipisan lapisan ozon”Hal ini disebabkan AC menghasilkan zat adaktif yang berbahaya bagi udara yaitu, Freon.
1). Setiap ruangan yang dipakai sebagai ruang kediaman.Memiliki minimal 1 ventilasi yang berhubungan dengan udara dari luar.Jumlah luaas bersih dari lubang itu minimal 1/10 dari luas lantai ruangan tersebut.Agar luas ventilasi minimal ½ dari ventilasiyang dibuka yang minimal 0.35% dari luas lantai ruang tersebut.
2). Setiap kamar mandi/WC diberi pencahayaan dan pembaruan udara mekanis untuk memenuhi syarat hygiene bangunan.Agar sikulasi udara berjlan lancar.Begitu pula dengan dapur dan gudang.
3). Setiap koridor dipasang pencahayaan minimal 20 lux ( satuan cahaya )
4). Perletakan jendela harus disesuaikan denagn arah sinar matahari, agar bisa memasuki ruangan minimal 1jam/hari.
Untuk mengurangi rasa panas yang berlebihan dalam ruangan, antara lain dengan cara :
1). Ventilasi silang yang cukup lancar.
2). Teritis atap atau dibuat beranda yang cukup lebar, agar sinar matahari langsung masuk ruangan dihalangi.
3). Atap dan dinding – dinding diberi warna muda untuk mengurangi penyerapan panas matahari.
4). Halaman ditanami dengan pohon – pohon, agar menyejukan udara disekitar rumah.
5). Arahkan jendela menghadap ke arah hembusan angin.
Standard arsitektur sebuah bangunan terutama untuk perumahan umum ( public housing ), adalah bertujuan menyediakan rumah tinggal yang cukup baik dalam segi design, dimensi ruang, tata letak ruang dan sebagainya.Agar dapat memenuhi kebutuhan / syarat – syarat rumah tinggal yang sehat ( healthy ), menyenangkan ( comfortable ) dan layak dihuni untuk pemiliknya.
Secara umum rumah sehat dan menyenangkan, antara lain memenuhi beberapa syarat – syarat sebagai berikut :
1).Tersedia jumlah ruang dan kamar yang cukup dengan luas lantai dan isi yang cukup besar.Hai ini berfungsi memenuhi kebutuhan penghuni.
2).Memiliki tata letak ruang yang baik sehingga :
- Pehubungan antara ruang di dalam rumah lancar
( saling terikat )
- Kebebasan ruang gerak penghuni terjamin.
3).Memliki ruang sesuai dengan fungsinya antara privasi dan umum.
4).Memiliki sirkulasi udara dan cahaya yang baik.Agar udara dan suhu di dalam rumah normal terhindar dari kuman dan kelembaban.
5).Memberi perlindungan dari berbagai macam cuaca.
Suatu rumah akan terasa sejuk apabila mempunyai tinggi ruang lebih.Karena ruang tersebut akan dapat menampung udara yang segar dari luar rumah sehingga sirkulasi udara dalam rumah berjalan dengan baik.Tinggi ruang minimum pada bangunan rumah tinggal harus sekurang – kurangnya 2.40 meter, kecuali :
a). Dalam hal langit – langit kemiringan minimal setengah dari luas ruangan mempunyai tinggi ruang 2.40 meter dan tinggi selebihnya pada titik terendah tidak < 1.75 meter.
b). Dalam hal ruang cuci dan kamar mandi / WC, diperbolehkan sampai minimal 2.10 meter.Hal ini digunakan untuk mengatasi bau yang tidak sedap pada kamar mandi.
c). Dalam hal ruang memasak / dapur, dengan gangguan asap dan sebagainya.Maka tinggi ruang minimal 3.50 meter.
Dengan adanya ruang gerak udara, maka pertukaran udara bersih menjadi baik.Karena pada biasanya suhu ruangan yang sehat ialah 20 – 250 Celcius dan kelembaban sedang antara 5 – 20 cm/detik.
Namun sekarang banyak orang yang mencari jalan pintas, agar suhu udara dalam ruang menjadi menjadi ideal dengan menggunakan “ AC” ( Air Condition ), yang bertujuan :
- Purity ( Kebersihan Udara )
- Temperature ( Suhu Udara )
- Motion ( Gerak / Sirkulasi Udara )
- Humidity ( Kelembaban Udara ).
Sebenarnya tidak baik menggunakan AC bagi manusia dan lingkungan sekitar.Efek samping bagi manusia apabila menggunakan AC secara terus menerus :
- Kulit menjadi kering.
- Daya tahan tubuh terhadap udara panas berkurang.
- Kalembaban pada mata berkurang, sehingga mudah terkena iritasi.
- Mempercepat proses penuan kulit ( Keriput ).
Dan efek samping bagi lingkungan ialah :
- “Penipisan lapisan ozon”Hal ini disebabkan AC menghasilkan zat adaktif yang berbahaya bagi udara yaitu, Freon.
Selain ruang gerak udara, juga terdapat beberapa standart penerangan dan pembaruan udara, antara lain :
1). Setiap ruangan yang dipakai sebagai ruang kediaman.Memiliki minimal 1 ventilasi yang berhubungan dengan udara dari luar.Jumlah luaas bersih dari lubang itu minimal 1/10 dari luas lantai ruangan tersebut.Agar luas ventilasi minimal ½ dari ventilasiyang dibuka yang minimal 0.35% dari luas lantai ruang tersebut.
2). Setiap kamar mandi/WC diberi pencahayaan dan pembaruan udara mekanis untuk memenuhi syarat hygiene bangunan.Agar sikulasi udara berjlan lancar.Begitu pula dengan dapur dan gudang.
3). Setiap koridor dipasang pencahayaan minimal 20 lux ( satuan cahaya )
4). Perletakan jendela harus disesuaikan denagn arah sinar matahari, agar bisa memasuki ruangan minimal 1jam/hari.
Untuk mengurangi rasa panas yang berlebihan dalam ruangan, antara lain dengan cara :
1). Ventilasi silang yang cukup lancar.
2). Teritis atap atau dibuat beranda yang cukup lebar, agar sinar matahari langsung masuk ruangan dihalangi.
3). Atap dan dinding – dinding diberi warna muda untuk mengurangi penyerapan panas matahari.
4). Halaman ditanami dengan pohon – pohon, agar menyejukan udara disekitar rumah.
5). Arahkan jendela menghadap ke arah hembusan angin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar