Gb. Bangunan Arsitektur Mediterania
Arsitektur mediterania ini memiliki ornamen sederhana yang mengutamakan kenyamanan. Arsitektur mediterania terinspirasi dari bangunan-banguna Italia dan Spanyol. Bentuknya yang dinamis dengan penataan massa bangunan menyebar pada rumah dengan lahan yang luas, meskipun ada juga rumah bergaya mediteranian dengan komposisi bentuk yang kompak, untuk rumah pada lahan yang lebih terbatas. Tampak (fasad) bangunan memiliki balkon-balkon yang menonjol dengan jendela memiliki ukuran lebih kecil dan sedikit.
Untuk desain interior dengan langit-langit yang umumnya langsung mengekspos struktur atap dan tidak terlalu tinggi. Untuk bangunan bertingkat langit-langit memperlihatkan langsung struktur lantai. Tapi di Indonesia umumnya masih menggunakan plafond, baik pada bangunan satu lantai maupun rumah bertingkat. Hal ini dikarenakan persepsi sebagian besar orang Indonesia yang menganggap sebuah rumah belum lengkap jika tidak memiliki plafond. Memiliki ruangan dengan ukuran luas yang lebih efisien, tidak berlebihan namun tata letak ruangan masih tetap terpisah-pisah menggunakan pemisah masif seperti dinding.
Penggunaan bahan bangunan pada gaya arsitektur mediternian umumnya menggunakan bahan bangunan yang natural, seperti kayu dengan finishing mate atau dof, besi tempa (wrough iron), penutup lantai keramik berjenis rustic dengan nat yeng lebar 4-7 mm, batu alam berwarna muda (cream, beige) meskipun banyak juga yang menggunakan cat sebagai finishing eksterior terutama interior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar