Rabu, 21 Januari 2015

STANDAR PERENCANAAN BANGUNAN TINGGI


Secara umum, standar yang dipakai adalah konsep LRFD (Load Resistance Factor Design) , yaitu konsep ketahanan struktur terhadap beban terfaktor dengan tinjauan adanya faktor reduksi kekuatan masing-masing komponen struktur yang diproposikan. 

Pengertian umumnya adalah, suatu struktur dinyatakan kuat bila dalam setiap perencanaan kekuatan dipenuhi :


Beban Pada Struktur
1.Beban Grafitasi
   a. Beban mati, semua bagian dari struktur yang bersifat tetap.
   b. Beban hidup, semua beban yang terjadi akibat penghunian atau pengguna suatu gedung.

2. Beban Lateral
   a. Beban angin, semua beban pada struktur yang disebabkan oleh selisih tekanan udara.
   b. Beban gempa , semua beban yang terjadi akibat pergerakan tanah akibat adanya gempa.

3. Beban khusus
Beban khusus ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang terjadi akibat tekanan air, selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan fondasi, susut, gaya-gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal dari keran, gaya sentrifugaldan gaya dinamik yang berasal dari mesin-mesin, serta pengaruh-pengaruh khusus lainnya. Aksi akibat beban khusus harus diperhitungkan dan ditambahkan pada perhitungan perencanaan sebelumnya yang merupakan suatu rangkaian kombinasi pembebanan


Perencanaan Struktur-Umum 
Sistem Struktur. 
Sistem struktur dari suatu bangunan, merupakan kumpulan dan kombinasi berbagai elemen struktur yang dihubungkan dan disusun secara teratur, baik secara discrete maupun menerus yang membentuk suatu totalitas kesatuan struktur.

Tujuan Perncanaan Struktur
Sistem struktur pada bangunan tinggi dirancang dan dipersiapkan agar mampu:
  1. Memikul beban vertical baik statik maupun dinamik 
  2. Memikul beban horizontal, baik akibat angin maupun gempa 
  3. Menahan berbagai tegangan yang diakibatkan oleh pengaruh temperature dan shinkage. 
  4. Menahan external dan internal blast dan beban kejut (impact loads). 
  5. Mengantisipasi pengaruh vibrations dan fatigue

Pemilihan Sistem Struktur
Pemilihan sistem struktur bergantung pada beberapa parameter berikut:
  1. Economical consideration, yang meliputi construction cost, nilai kapitalisasi, rentable space variation dan cost of time variation. 
  2. Construction speed yang dipengaruhi oleh profil bangunan, experience, methods dan expertise, material struktur, tpi konstruksi (cast-in-situ, precast atau kombinasi) serta local contruction industry. 
  3. Overall geometry, meliputi panjang, lebar dan tinggi bangunan. 
  4. Vertical profile-building shape.
  5. Pembatasan ketinggian (height restriction) 
  6. Kelangsingan (slenderness), yaitu ratio antara tinggi terhadap lebar bangunan. 
  7. Plan configuration, yaitu depth-widht ratio dan degree of regularity(dapat dilihat pada peraturan seperti UBC atau NEHRP). 
  8. Kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Kekuatan berhubungan erat dengan material properties, kekaakuan meliputi kekakuan lentur, kekakuan geser, kekakuan torsi dan daltilitas meliputi strain ductility, curvature ductility dan displacement ductility. 
  9. Jenis/tipe pembebanan, yang ,eliputi beban gravitasi, beban lateral berupa beban angin dan seismic serta beban-beban khusus lainnya. 
  10. Kondisi tanah pendukung bangunan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar