Arsitektur Lanskap |
Definisi Lansekap
Sebuah rancangan arsitektur haruslah memperhatikan kondisi alam sekitar, elemen-elemen alam seperti topografi, vegetasi dan margasatwa, iklim, tanah dan air haruslah di perhatikan dalam perencanaan sebuah tapak (Katanesse,1980 dalam Susanti, 2000). Pengertian lansekap yang banyak di persepsikan oleh para ahli perancang dan para ahli kebun ialah kenampakan asli dan aspek estektika (Naveh, 1984). Kier (1979) mengartikan lansekap sebagai hubungan antara komponen biotik dan abiotik, termasuk komponen yang berpengaruh terhadap manusia, yang terdapat di dalam suatu sistem yang menyeluruh dan membutuhkan analisa dan konsep yang terpadu. Neef (1967) (dalam Klink, et. al. 2002) memberi pengertian lanskap adalah keharmonisan stuktur dan proses yang di tandai dari sifat karakter sebagian permukaan bumi
Menurut Suharto (dalam Susanti, 2000) lansekap mencakup semua elemen pada wajak/karakter tapak, baik elemen alami (natural landscape), elemen buatan (artificial landscape) dan penghuni atau makhluk hidup yang ada di dalamnya (termasuk manusia). Berarti juga sebidang lahan berpagar yang di gunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan. Dari pengertian – pengertian beberapa ahli diatas dapat di katakan bahwa lansekap merupakan suatu perencanaan antara manusia dan lingkungan yang mencakup semua elemen alam, baik yang buatan maupun yang alamiah, dengan memperhatikan aspek estetika untuk mendapatkan kesenangan dan kenyamanan.
Elemen Lansekap
Dalam merancang sebuah taman agar dapat berfungsi secara maksimal dan estetis, perlu dilakukan pemilihan dan penataan secara detail terhadap elemen- elemennya (Arifin, 2006). Menurut Sulistyantara (2002) elemen taman, atau di sebut juga unsur taman, adalah apa saja yang berkaitan dengan taman. Elemen taman dapat dibedakan berdasarkan karakter menjadi :
- Material Lunak (soft material)
Terdiri dari tanaman dan satwa yang ada di lahan maupun yang diadakan pada taman. Manusia juga dapat dipandang sebagai elemen lunak yaitu yang berkepentingan langsung (pemilik) maupun yang tidak langsung. Dalam merencanakan taman, unsur manusia (sosial) sangat perlu di perhatikan. - Material Keras (hard material)Kelompok ini mencakup semua elemen taman yang sifat/karakternya keras dan tidak hidup seperti : tanah, batuan, pekerasan/paving, jalan setapak, pagar, bangunan taman, dan bangunan rumah. Elemen ini juga memunculkan karakter yang kaku, keras, gersang dan sebagainya.
Ashihara (dalam Susanti, 2000) di dalam bukunya membagi elemen lansekap ke dalam tiga bagian :
- Hard Material : perkerasan, beton, jalan, paving block, gazebo, pagar, dan pergola
- Soft Material : tanaman dengan berbagai sifat dan karakternya
- Street Furniture : elemen pelengkap dalam tapak, seperti bangku taman, lampu taman, kolam, dan sebagainya
Menurut Hakim (1993) pembagian elemen lansekap didasari oleh unsur tata hijau dalamnya, yaitu :
A. Elemen Keras (hard material) yang berupa perkerasan, bangunan dan sebagainya. Dalam pembentukan perkerasan, dua hal yang perlu di perhatikan adalah fungsi dan estetika (Hakim & Utomo 2003).
- Fungsi, yaitu kegunaan dan pemanfaatan serta waktu pemakaian pada siang atau malam hari
- Estetika, yaitu bentuk desain, ukuran/patokan umum, material (bentuk, tekstur, dan warna), keamanan konstruksi, pola (pattern)
B. Elemen Lunak (soft material) yang berupa tanaman. Pemilihan jenis tanaman didasari oleh fungsi dan peletakan tanaman. Adapun fungsi tanaman terbagi sebagai berikut :
1. Pengendali Pandangan
- Menahan silau yang berasal dari matahari, lampu, pantulan sinar dari perkerasan
- Membatasi Ruang, sebagai dinding (border), atap (canopy dari bentuk pohon dan pergola) dan lantai (rumput dan ground cover)
- Membentuk kesan “privacy”
- Menghalangi pandangan dari hal – hal yang tidak menyenangkan seperti sampah, galian, pembangunan, dan sebagainya.
2. Pembatas Fisik
- Mengendalikan pergerakan manusia dan hewan, sebagai penghalang dan mengarahkan pergerakan manusia dan hewan
3. Pengendali Iklim
- Menyerap panas dari sinar matahari dan memantulkannya sehingga menghasilkan suhu yang lebih rendah
- Menahan, menyerap, dan mengalirkan angin dengan memperhatikan tinggi, bentuk, jenis, dan kepadatan/lebar.
- Mengendalikan kelembaban d. Pengendali Suara
- Menyerap kebisingan bagi daerah yang memerlukan ketenangan. Kombinasi lebih dari satu jenis tanaman akan lebih efektif menyerap kebisingan.
4. Pengendali Suara
- Menyerap kebisingan bagi daerah yang memerlukan ketenangan. Kombinasi lebih dari satu jenis tanaman akan lebih efektif menyerap kebisingan.
5. Penyaring Bau dan Debu
6. Pemberi Udara Segar
7. Pencegah Erosi
- Mengikat tanah sehingga memperkokoh tanah dan tahan terhadap aliran air di dalam tanah dan tiupan angin.
- Menahan air hujan agar tidak langsung ke atas tanah
8. Habitat Hewan
- Membantu kelestarian hewan sebagai sumber makanan bagi hewan dan sebagai tempat perlindungan hewan
9. Nilai Estetis
- Menambah kualitas lingkungan dari segi warna, bentuk, tekstur, dan skala
- Meningkatkan nilai estetis taman dengan kombinasi beberapa tanaman dan juga elemen lansekap lainnya
- Menciptakan pola (pattern) bayangan pada dinding, lantai dan sebagainya yang dapat berubah-ubah akibat dipengaruhi angin dan waktu.
- Menciptakan suatu pemandangan yang menarik dari pola bayangan tanaman dan refleksi dari air yang ada di kolam
- Mempertinggi kualitas lingkungan dengan memilih dan menempatkan beberapa jenis tanaman saja dan mengelompokkannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar