Kamis, 24 Maret 2016

PERANCANGAN BANDARA UDARA

1

 

Pengertian Bandara Udara

Bandara udara adalah suatu tempat persinggahan pesawat terbang (alat transportasi udara) untuk mendarat dan melaukakn serangkaian kegiatan sepertu menurunkan dan juga mengangkut penumpang atau barang. Disamping sebagai tempat untuk melakukan segala rutinitas perbaikan pemeliharaan pesawat dan sebagai tempat pengisian bahan bakar dan sejumlah akitivas lainnya.

Letak suatu bandara akan dipengaruhi oleh beberapah faktor antara lain

  • Tipe pengembangan sekitarnya
  • Kondisi – kondisi atmosfer dan meteorology
  • Kemudahan untuk mencapao dengan transportasi darat
  • Ketersediaan lahan untuk perluasan
  • Adanya Bandar udara yang lain dan ketersediaan ruang angkasa dalam daerah tersebut
  • Halangan sekeliling
  • Keekonomisan biaya konstruksi
  • Ketersediaan utilitas
  • Keeretan (proximity) dengan permintaan aeronotika. (Info : Robert Horonjeff, 1988, “ Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara Jilid 1” )

    Fungsi Bandara Udara

    Fungsi Bandar Udara seperti sebuah terminal dimana dalam hal ini melayani penumpang pesawat udara, sebagai tempat pemberhentian, pemberangkatan, ataupun sekedar persinggahan pesawat udara. Di dalamnya terjadi berbagai macam rangkaian kegiaan yang berkaitan dengan pesawat terbang, seperti mengangkut/menurunkan penumpang dan barang, melakukan pengisian bahan bakar, pemeliharaan pesawat, perbaikan kerusakan pesawat, dan lain sebagainya.

    Aktivasi Bandara dan Tipe Bandar Udara

    Bandara merupakan suatu fasilitas sebagai perantara (interface) antara transportasi udara dengan transportasi darat, yang secara umum fungsinya sama dengan terminal, yakni sebagai :

    • Tempat pelayanan bagi keberangkatan / kedatangan pesawat
    • Sebagai tempat bongkar / muat barang atau naik / turun penumpang
    • Tempat perpindahan (interchange) antar moda transportasi udara dengan moda transportasi yang sama (transit) atau dengan moda yang lainnya.
    • Tempat klasifikasi barang / penumpang menurut jenis, tujuan perjalanan dan lain0 laian
    • Tempat untuk penyimpanan barang ( storage ) selama proses pengurusan dokumen
    • Sebagai tempat untuk mengisi bahan bakar, perawatan dan oemeruksaan kondisi pesawat sebelum dinyatakan layak untuk terbang
      (info : Departemen Teknik Sipil ITB, 2001 “Dasar – Dasar Transportasi”)

    Bandara secara umum dapat digolongkan dalam beberapa tipe menurut beberapa kriteria yang disesuaikan dengan keperluan penggolongannya, antara lain :

    • Berdasarkan karakter fisiknya, bandara dapat digolongkan menjadi seaplane bases (tempat pendaratan pesawat di atas air), heliports (tempat pendaratan helicopter), stol port (tempat pendaratan dengan jarak take-off dan landing yang pendek), dan bandara konvensional (bandar udara pada umumnya)
    • Berdasarkan pengelolaan dan penggunaannya, Bandar udara dapat digolongkan menjadi 2 yakni, bandara umum yang dikelola oleh pemerintah untuk penggunaan secara umum maupun militer atau bandara swasta atau pribadi yang dikelola atau digunakan untuk kepentingan pribadi atau perusahaan swasta tertentu
    • Berdasarkan aktivitas rutinnya, bandara dapat digolongkan menurut jenis pesawat terbang yang beroperasi (enplanements) serta menurut karakteristik operasinya (operations)
    • Berdasarkan fasilitas yang tersedia, bandara dapat dikategorikan menurut jumlah runaway yang tersedia, alat navigasi yang tersedia, kapasitas hangar, dan lain sebagainya.
    • Berdasarkan tipe perjalanan yang dilayani, bandara dapat digolongkan menjadi bandara Internasional, bandara domestik, dan golongan internasional / domestik.

    Faktor yang Mempengaruhi Bandara Udara

    Ukuran Bandara udara yang diperlukan akan bergantung pada faktor-faktor utama berikut ini :

    • Karakteristik prestasi dan ukuran pesawat terbang yang akan menggunakan bandara itu
    • Volume lalu lintas yang diadaptasi
    • Kondisi – kondisi meteorology
    • Ketinggian tapak Bandar udara

    Karakteristik prestasi pesawat terbang akan memoengaruhi panjang landasan pacu. Data mengenai karakteristik pesawat terbang serta tipe – tipe pesawat dan ketentuan landasan pacu dapat dilihat pada badan yang berwenang seperti FAA dan ICAO. Volume dan karakter lalu lintas mempengaruhi jumlah landasan pacu yang dibutuhkan, susunan landasan hubung (taxiway) dan ukuran daerah ramp(ramp area). Kondisi – kondisi meteorology penting yang dapat mempengaruhi ukuran Bandar udara adalah angin dan temperature. Temperature mempengaruhi panjang landasan pacu, temperature yang tinggi membutuhkan landasan pacu yang lebih panjang karena temperature tinggi mencerminkan kerapatan udara yang lebih rendah, yang mengakibatkan hasil daya dorong yang lebih rendah. Arah angin mempengaruhi jumlah dan susunan landasan pacu. Sedangkan angin permukaan mempengaruhi panjang landasan pacu, makin besar angin sakal, makin pendek landasan pacu, sedangkan semakin besar angin buritan makin panjang landasan landasan pacu. Ketinggian tapak Bandar udara juga sngat mempengaruhi kebutuhan panjang landasan pacu. Makin tinggi letak pelabuhan udara, landasan pacu yang dibutuhkan adalah semakin panjang. Demikian pula dengan kemiringan landasan pacu, kemiringan keatas membutuhkan landasan pacu yang lebih panjang daripada landasan pacu yang rata atau yang kemiringannya kebawah , pertambahan panjang ini juga tergantung padaketinggian Bandar udara dan temperature. (Info : Robert Horonjeff, 1988, “ Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara Jilid 1” )

    Karakteristik Pesawat Terbang Sebagai Perancangan

    Ada beberapa karakteristik mengenai pesawat terbang yang dapat dijadikan sebagai dasar pecancangan Bandar Udara,yakni :

    • Ukuran (size)
      • Wing-span (Jarak antara kedua ujung sayap)
      • Fuselage length (sumbu panjang badan)
      • Height (tinggi)
      Hal ini dapat mempengaruhi perencanaan ukuran dari parking apron atau tempat parker pesawat yang dengan sendirinya member pengaruh uga pada terminal (hangar, garasi) untuk pemerikasaan mesin pesawat. Ukuran juga akan menentukan lebar runways (landasan pacu) dan taxiways (jarak antara runways dan apron) maupun jarak antara trafficways.
    • Berat (wight)
      Berat pesawat penting untuk merencanakan kekuatan dari perkerasan (pavements) yang akan dibuat sehingga dapat ditentkan tebal daripada perkerasan apron, taxiway dan runway.
    • Kapasitas (capacity)
      Dengan mengetahui kapasitas penumpang pesawat, maka dapat ditentukan luasan dan besaran terminal (tempat menunggu penumpang dan pengantarnya).
    • Panjang Runway (runway length)
      Panjang runway agar dapat tinggal landas mempunyai pengaruh besar pada bagian luas daerah yang harus dipenuhi oleh Bandar Udara (Info : Achmand Zainudin,B. E, 1986, “Selintas Pelabuhan Udara”). Dan faktor yang mempengaruhi panjang pendeknya runway adalah :
      · Tuntutan dari pemerintah setempat kepada industry – industry pesawat terbang mengenai performance dan operator
      · Keadaan keliling pelabuhan udara (temperatur, angin yang lewat diatas permukaan landasan / surface wind, kemiringan landasan / runway gradient, ketinggian Bandar  Udara, kondisi permukaan landasan).

    TABEL KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG KOMERSIAL

    imageimage

  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar