Sabtu, 26 Maret 2016

PEMILIHAN BAHAN BANGUNAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

1

Pemilihan bahan bangunan merupakan salah satu elemen terpenting dalam konsep Sustainable (Berkelanjutan) ini. Kriteria pemilihan bangunan ini pada dunia industri biasanya hanya berputar pada perkiraan harga pasaran, yang biasanya tidak memperdulikan "harga" durabilitas bahan bangunan dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari produksi dan transport bahan tersebut.

PemiIihan bangunan itu sebenamya juga sangat subjektif, dan mempunyai banyak faktor pertimbangan. Misalnya saja memilih kayu sebagai material daripada baja kedengarannya akan sangat baik, tetapi kayu memerlukan energi yang lebih intensif untuk memproduksi dan tidak mengakibatkan racun seperti yang dihasilkan baja. Tetapi baja, juga lebih mudah untuk dibentuk menjadi bentukan baja yang lain dan dipakai kembali sehingga mempunyai umur yang panjang.Untuk memudahkan analisa yang akan dilakukan, ada beberapa faktor dan strategi yang harus dipertimbangkan dalam memiIih material bangunan :

  • Bangunan yang dirancang dapat dipakai kembali dan memperhatikan sampah/buangan bangunan pada saat pemakaian

Diutamakan memilih bahan bangunan yang dapat didaur ulang atau dipakai kembali. Memakai kembali bahan bangunan pada lokasi pembangunan memberikan keuntungan yang sangat besar pada alam Daripada membuang seluruh sampah dari lokasi pembangunan, perancang harns lebih memikirkan cara pemakaian kembali bahan bangunan yang ada untuk mengurangi sampah solid yang dihasilkan dari pembangunan tersebut.

  • Keaslian Material

Apakah material tersebut datang dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui? contohnya, jika kayu, apakah kayu tersebut diambil dari sumber yang akan diperbaharui, dalam hal ini apakah ada usaha penanaman kembali? Dan ada juga produk kayu yang dihasilkan dari mutu kayu yang rendah dan kayu yang sudah tidak dipakai pada saat produksi.

  • Energi yang diwujudkan

Saat ini, energi yang diwujudkan, adalah metoda yang memperhitungkan seluruh energi dan biaya yang tidak terlihat tapi dibutuhkan pada saat memproduksi material tersebut Energi tersebut dihitung mulai dari produksi awal material, yaitu pengambilan material utama dam fabrikasi yang diperlukan, pengepakan material, transportasi ke site, sampai ke pemasangan ke bangunan. Hal ini akan menghasilkan perhitungan yang akurat Beberapa perhitungan umum dari energi yang diwujudkan pada beberapa material termasuk ; kayu = 1, bata = 2, kaca = 3, baja = 8, plastik = 30, dan aluminium = 80. (Environmental Auditing and Building Construction, Energy and Air Pollution Indices for Building Materials).

  • Produksi Material

Walaupun hal ini tidak begitu jelas pengaruhnya pada bangunan tersebut, tetapi pemakaian bahan bangunan tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar pada lingkungan dimana bangunan itu dibangun. Pada saat proses produksi material tersebut diawal, juga harus memperhatikan material seperti apakah yang akan dihasilkan. Apakah nantinya material bangunan tersebut menghasilkan produk yang berbahaya atau sejumlah polusi di tanah, air ataupun udara? Bagaimana perusahaan yang menghasilkan material ini menangani buangan tersebut ?.

  • Efek racun dari material

Fenomena bangunan yang "sakit" saat ini meningkatkan kekhawatiran pada perancang mengenai kualitas udara dalam ruangan. Salah satu dari penyebab "penyakit" ini adalah bangunan tersebut memakai material yang mengeluarkan zat beracun secara lambat Formaldehyde dengan campuran lem, resin dan campuran minyak dalam cat serta kandungan bahan organik dalam udara yang dipakai sebagai campuran dalam material bangunan hanyalah sebagian dari bahan kimia yang mengakibatkan bangunan "sakit". Di negara-negara berkembang, beberapa material bangunan yang mengandung asbes dan timah merupakan bahan yang illegal; begitupun, masih ada juga kerusakan lingkungan yang diakibatkan pemakaian bahan kimia pada saat pembangunan. Dan sebagai panduan umumnya, perancang sebaiknya menghindari pemakaian bahan yang dapat menghasilkan formaldehyde, larutan organik, kandungan bahan kimia dalam udara, dan klorofluor karbon. Kandungan bahan kimia dalam udara dapat mengakibatkan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan, sakit kepala dan iritasi dermatologis dan beberapa penyakit lain. Beberapa kandungan kimia dalam udara dapat mengeluarkan bau yang tidak enak yang tidak dapat dihirup pada orang-orang yang mempunyai indra penciuman sensitif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar