Esensi metode perancangan arsitektur: Keberadaan karya arsitektur harus dapat membawa makna manifestasi kehidupan dalam bentuk/ekspresi.
Maka dari itu karya arsitektur harus mengandung:
- Keindahan
- Kekuatan
- Keteduhan
- Keharmonisan
Keamanan Dalam fisik bangunan keterpaduan:
- Fungsi
- Tata ruang
- Struktur
- Kenyamanan
- Interior
- Mekanikal/ elektrikal
- Utilitas
Bentuk Karya arsitektur berhasil maka: Terjadi KOMUNIKASI arsitektur yang serasi antara karya arsitektur dengan pengguna/ pengamat.
BANGUNAN ≠ ARSITEKTUR
Komunikasi arsitektur terjadi bila mencakup dua hal:
- Bagaimana karya suatu arsitektur dapat mengekspresikan fungsi dan misi yang dikandungnya
- Bagaimana pengamat menyadari , memahami, dan menerima apa yang di komukasikan oleh karya arsitektur, kemudian membuat respon terhadap ekspresi karya arsitektur.
Sedangkan tingkat persepsi dan penafsiran karya arsitektur yang dilakukan pengamat/pengguna tergantung:
- Tingkat pengalaman
- Kemampuan pribadi
- Faktor emosional
- Sosio kultural pengamat
Teori/cara tentang bagaiman seorang harus melakukan perancangan, yang diarahkan pada jaminan bahwa bangunan akan memberi tujuan tertentu.
Konsep:
Gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam keseluruhan.
Dalam arsitektur konsep mengungkapkan syarat-syarat suatu rencana kontektual, dan keyakinan (keputusan) yang dipadukan (sintesa)
James C. Snyder: konsep adalah pemikiran yang spesifik bertolak dari hasil pemahaman serta penggabungan beberapa unsur yang spesifik yang langsung berpengaruh pada desain.
Contoh:
Stadion = arus penonton = pola sirkulasi
Exhibition = sirkulasi pameran.
Konsep dalam arsitektur mempunyai makna sebagai berikut:
- Konsep = ide abstrak, gamabaran cara memnuhi program pembangunan yang didasarkan atas impresi + informasi yang dinyatakan secara grafis (sketsa ide) à rancangan dikembangkan.
- Konsep = strategi sesuatu untuk mewujudkan karya yang bertolak dari tuntutan dan kebutuhan.
- Konsep = persepsi tentang bentuk dari hasil analisa probela (dari analisa problema à persepsi bentuk)
- Konsep cerminan yang mengandung sikap (attitude) dari perancang
Program terdiri dari:
- Kebutuhan = kuantitatif
- Pesyaratan = kulitatif
Dalam pengertian luass program = persyaratan
Program yang dipersiapkan dengan teliti dan penuh daya cipta akan menghasilkan bangunan yang jelas, enak dipakai (berfungsi baik) dan lengkap.
Program hanya meliputi persyaratan khusus yang sudah pasti.
Cara menemukan gambaran program desain yang dikehendaki oleh suatu bangunan harus memenuhi fungsi dan citra tertentu, untuk itu à perlu PROSES.
PROSES (Proses perancangan arsitektur) memuat:
- Identifikasi
- Konsep
Program Semua hal di atas menghasilkan produk yang berdasarkan falsafah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar