Kamis, 05 November 2015

Langgam Arsitektur Tradisional Bali

Definisi :

Arsitektur Tradisional Bali adalah suatu langgam arsitektur tradisional yang lahir di atas landasan konsep spiritual Hindu di lingkungan adat istiadat di Bali, hampir satu milenium telah mampu mengemban fungsi sebagai wadah kehidupan dan penghidupan masyarakat Bali. Arsitektur Bali dikenal dunia luar adalah karena keunikannya. Unik tidaklah harus berarti lebih baik daripada yang lain. Dalam penilaian unik terkadang sesuatu maksud bahwa Bali lain dari pada yang lain. Bali mempunyai nilai-nilai khusus yang didaerah lain tidak dijumpai hal tersebut.

Sejatinya, arsitektur Bali terbagi menjadi 2, yaitu Arsitektur Tradisional Bali dan Arsitektur Bali Kekinian (Kontemporer). Arsitektur tradisional Bali merupakan arsitektur Bali yang original berdasarkan pada asta kosala-kosali meliputi bangunan pemukiman dan ibadah. Sedangkan Arsitektur Bali Kontemporer merupakan Arsitektur Bali yang lebih banyak diterapkan ekspresinya (tampilan luar) tanpa mempertimbangkan dari segi konsep maupun filosofinya.

 

Filosofi :

Filosofi arsitektur Bali mengacu pada konsep keseimbangan dengan Sang Pencipta, sesama manusia dan terhadap alam semesta. sehingga dalam pambangunan tradisional juga terdapat ritual penghormatan kepada Sang Pencipta, penghormatan kepada alam dan syukuran pada sesama.

Gaya Arsitektur Bali yang banyak ditirukan oleh arsitek masa kini merupakan penerapan Arsitektur Bali Kontemporer. Yang diterapkan hanya pada ekspresinya saja, meliputi bentuk geometri, ragam hias, material serta furniture. Namun tidak menggunakan konsep asli seperti asta kosala kosali dan asta bhumi.

Dari segi tampilan, arsitektur Bali juga memiliki aturan yang menjadi landasan menampilkan gaya arsitektur Bali. Aturan yang dimaksud adalah menginterpretasikan bagian-bagian tubuh manusia pada elemen bangunan melalui konsep Tri Angga. Konsep Tri Angga brarti tiga bagian badan, yaitu kepala, badan dan kaki. Konsep lainnya yaitu Hulu Teben, Tri Mandala, Tri Hita Karana dan Manik Ring Cucupu.

Dalam wujud arsitektur Bali, yang dimaksud kepala adalah atap, badan merupakan super struktur sedangkan kaki berarti pondasi dan batur (leveling lantai). Dalam penerapan arsitektur Bali Kontemporer, hal ini masih bisa diterapkan karena bagian-bagian tersebut masih ada dalam bangunan modern walapun dengan fungsi yang berbeda.


Bale Dangin, salah satu wujud arsitektur tradisional Bali asli
Kantor DPRD Buleleng berarsitektur Bali, bentuk penerapan arsitektur Bali di masa kini


Pengertian / Definisi Gereja dan Bagian-bagiannya

Gereja Kristen Pasundan Bogor

Definisi gereja yang dikutip dari berbagai sumber :

 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karya J. S Badudu dan Sutan Mohammad Zain disebutkan bahwa Gereja berarti Gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen; Badan (organisasi) umat Kristen yang sama kepercayaan, ajaran dan tata caranya (-Katolik, -Protestan, dan lain-lain).

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia dikatakan bahwa gereja adalah rumah (Port) tempat beribadah bagi orang Kristen; Mazhab atau kaum Kristen; persekutuan/organisasi umat Kristen yang sama aliran, ajaran dan tata caranya (misalnya: Katolik, Protestan, dan lain-lain).

Berdasarkan sumber di atas maka dapat disimpulkan bahwa Gereja merupakan sebuah wadah bagi umat kristen untuk melakukan persembahyangan. Jika dikaitkan dengan konteks arsitektur, maka gereja merupakan sebuah produk arsitektur berupa bangunan yang berfungsi menampung kegiatan beribadah bagi umat kristen.
 
Bagian-bagian gereja

Penjelasan bagian-bagian gereja didapat sebagai berikut :

Ruang yang pertama adalah nave. Ruang utama pada tatanan ruang pada bagian tengah disebut nave yang berasal dari kata navis yang berarti “kapal”. Nave diperlebar sejauh bentangan atap yang menaunginya. Nave biasanya diapit oleh lorong di kedua sisi panjangnya. Ruang di kedua sisi nave disebut aisle. Antara nave dan aisle terdapat kolom yang menopang bagian atas nave.

Nave memiliki bangku-bangku yang berorientasi pada ujungan ruang yaitu altar (pada nave) dan choir ( pada aisle). Karena, altar merupakan tempat Pastor dan pemimpin ibadah dan chancel atau choir tempat pemandu pujian yang keduanya berperan vital dalam menjalankan liturgi ibadah.

Ruang selanjutnya adalah apse. Pada sumber wikipedia.org, disebutkan bahwa pada bagian kanan ujung dari nave terdapat ruangan yang disebut Apse. Apse, yang terkadang juga ditulis apsis yang merupakan istilah dalam arsitektur untuk bagian bangunan yang melengkung ke dalam dan berbentuk setengah bundar yang tertutup oleh semi-kubah atau kubah setengah bulat. Pada katedral, dan gereja Kristen bergaya Romantik, Bizantium, dan Gothik, istilah ini digunakan untuk bagian berbentuk setengah lingkaran atau poligonal, yang terletak di ujung timur liturgi (yaitu tempat altar berada) pada bangunan utama.

Penyebutan istilah ini terlepas dari bentuk atap bagian bangunan tersebut, yang mungkin saja berbentuk datar, miring, kubah, atau setengah bulat, dimana dalam katedral renon apse berbentuk setengah lingkaran.

Adorasi adalah ruang pengakuan dosa bagi umat kristen, biasanya di beberapa gereja di sediakan ruangan khusus adorasi. Ruangan ini sangat tenang dan nyaman bagi yang benar benar mencari jawaban dari Tuhan atas segala kegundahan serta masalah yang ada.

Ruang persiapan misa dapat ditemukan di sebelah chancel pada bagian utara bangunan. Ruang ini terletak berdekatan dengan ruang utama untuk memudahkan jalannya proses ibadah dan sakramen misa. Fungsi dari ruang ini, adalah untuk tempat bagi Pastur dan prodiakon (pelayan jemaat) sebelum melakukan sakramen misa pada ibadah.

Dikutip dari berbagai sumber

Selasa, 03 November 2015

Pengertian / Definisi Rumah Sakit dan Fungsinya

Definisi Rumah Sakit

Berikut dijelaskan mengenai definisi Rumah Sakit Menuru beberapa sumber resmi :
  • Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit dinyatakan bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (Depkes ,RI 2004)
  • Berdasarkan Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/11/1992 pelayanan rumah sakit umum pemerintah Departemen Kesehatan dan Pemerintah Daerah diklasifikasikan menjadi kelas/tipe A,B,C,D dan E (Azwar,1996).
Berdasarkan pengertian di atas maka desimpilkan bahwa rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan untuk melayani pengobatan dan penyembuhan secara medis yang berwujud bangunan dengan klasifikasi sesuai kelengkapan fasilitasnya.

Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Rumah Sakit mempunyai fungsi:
  1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
  2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
  3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
  4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Eka Hospital Pekanbaru, Riau

Pengertian / Definisi Mix Use Building dan Ciri-cirinya

Defisini Mixed-Use

Beberapa definisi mengenai mix use building menurut beberapa sumber sebagai berikut :
  • Dalam konteks urban, bangunan tinggi multi fungsi, dikenal dengan istilah "mixed-use building" adalah suatu bangunan yang meng-akomodasi beberapa fungsi sekaligus.
  • Mixed Use Merupakan penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi dalam bangunan. (Dimitri Procos.1976)
  • Mixed Use Center adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai fungsi kegiatan termasuk hotel, pusat konveksi, apartemen dan perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan lainnya. (Dudley H. William, Encyclopedia of American Architecture)
Jadi dapat disimpulkan Mix Use Building adalah bangunan yang memiliki fungsi dasar yang berbeda jenisnya sehingga memerlukan organisasi ruang yang baik.
 

Ciri Mix Use Building

Ciri-ciri bangunan Mix Use adalah sebagai berikut :
  1. Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian hotel dan entertaintment.
  2. Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional
  3. Terdapat ketergantungan kebutuhan masing-masing fungsi di dalamnya.
  4. Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi pengunjungnya
  5. Peningkatan kualitas fisik lingkungan
  6. Efisienfi pergerakan karena adanya pengelompokan berbagai fungsi.

Mix Use Apartemen di Hamburg, Germany


Pengertian / Definisi Museum dan Fasilitas yang ada di Dalamnya

Definisi Museum

Pengertian Museum menurut beberapa sumber media cetak maupun online menyebutkan sebagai berikut :
  • Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan (Ayo Kita Mengenal Museum ; 2009).
  • Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
  • Sedangkan menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman Museum Indoneisa, 2008. museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
Maka berdasarkan pengertian di atas, museum dapat disimpulkan sebagai suatu lembaga permanen dan nirlaba yang berfungsi untuk menampung dan mendokumentasikan berbagai benda untuk kepentingan studi, bukti/kenangan atau hiburan

Museum memiliki beragam tipe, dari institusi yang besar dan mencakup banyak kategori, hingga institusi kecil yang memusatkan diri kepada subyek tertentu, lokasi, atau seseorang. Selain itu terdapat museum universal yang koleksinya merepresentasikan dunia dan biasanya koleksinya diantaranya seni, ilmu pengetahuan, sejarah dan sejarah alam. Tipe dan ukuran museum tercermin dalam koleksinya.
 
Sebuah museum biasanya memiliki koleksi inti yang merupakan benda terpenting di bidangnya. Pada Seminar kali ini, museum yang diajukan adalah jenis museum kesenian yang didalamnya terdapat pameran Kerajianan Tulang dari seluruh daerah di Bali. Semua hasil kerajinan tulang yang terbaik dari para seniman di Bali akan dipajang di museum ini dengan harapan besar bahwa keberadaan pengerajin tulang di Bali dapat diakui secara nasional dan bahkan dunia internasional.
 
Museum Nasional Indonesia
 
 

Fasilitas Dalam Museum

Berdasarkan buku Pedoman Museum Indonesia yang diterbitkan oleh Direktorat Museum, Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2008, bangunan museum setidaknya terdiri dari dua unsur, yakni bangunan pokok dan bangunan penunjang.
a. Bangunan pokok meliputi beberapa ruang sebagai berikut :
  • Ruang pameran tetap
  • Ruang pameran temporer
  • Ruang auditorium
  • Ruang kantor/administrasi
  • Ruang perpustakaan
  • Ruang laboratorium
  • Ruang penyimpanan koleksi
  • Ruang edukasi
  • Ruang transit koleksi
  • Bengkel kerja reparasi
b. Bangunan penunjang meliputi beberapa ruang sebagai berikut :
  • Ruang cenderamata dan kafetaria
  • Ruang penjualan tiket dan penitipan barang
  • Ruang lobi
  • Ruang toilet
  • Ruang parkir dan taman
  • Ruang pos jaga