Rabu, 23 September 2015

Jenis - jenis Pondasi Berdasarkan Kedalamannya



Jenis Pondasi

Berdasarkan letak kedalaman tanah kuat yang digunakan sebagai  pendukungnya, pondasi digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :


 A.  Pondasi Dangkal

Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi beban ringan dan kondisi lapisan permukaan yang cukup baik. Pondasi ini memiliki kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah yaitu sekitar 0,8 m – 1 m. Karena daya dukung tanah telah mencukupi. Pondasi dangkal terdiri dari :

a.    Pondasi Setempat (Single Footing)

b.    Pondasi Menerus (Continuous Footing)

c.    Pondasi Pelat (Plate Foundation)



Pondasi yang termasuk pondasi dangkal, yaitu :


 2. Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali sering kita temui pada bangunan – bangunan rumah tinggal. Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah. Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi atas 25 – 30 Cm. Bentuk pondasi ini dapat dilihat pada gambar.

  3. Pondasi Telapak (Foot Plate)

Pondasi telapak dibuat dari beton bertulang, dengan kedalaman tanah kuat hingga mencapai 2 m di bawah permukaan tanah. Bentuk pondasi telapat dapat dilihat pada gambar di bawah.

                        


Pada bagian yang paling bawah terdapat semacam pelebaran kaki berbentuk trapesium ataupun pelat beton. Pondasi telapak ini biasanya digunakan pada bangunan berlantai dua atau lebih dengan kondisi tanah yang baik.


 4. Pondasi Plat Beton Lajur

Pondasi pelat beton lajur sangat kuat, sebab seluruluhnya terdiri dari beton bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali. Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi batu kali, yaitu 70 Cm. Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah pengganti pondasi batu kali.



 B. Pondasi Dalam
Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah atau dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, selain itu juga digunakan untuk konstruksi beban berat. Berikut jenis pondasi dalam :
 
 1. Bored pile

Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter. Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi. Sebelum memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang pondasi. Setelah dibor dilanjutkan dengan pemasangan casing. Pemasangan casing diperlukan agar tanah tidak jatuh ke dalam lubang yang sudah di bor. Setelah pemasangan casing selesai dilanjutkan dengan memasukan tulangan besi, kemudian dicor dengan beton. Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas. Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.


 2. Sumuran

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah kerasnya berada pada kedalaman lebih dari 3m. Diameter sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan diameternya  berbeda-beda, ini dikarenakan masing-masing kolom berbeda bebannya. Disebut pondasi Sumuran, karena dalam pengerjaannya membuat lubang-lubang berbentuk sumur.  Lubang ini digali hingga mencapai tanah keras atau stabil. Sumur-sumur ini diberi buis beton dengan  ketebalan kurang lebih 10 cm  dengan pembesian. Dasar dari sumur dicor dengan ketebalan 40 cm sampai 1,00 m, diatas coran tersebut disusun batu kali sampai dibawah 1,00 m buis beton teratas. Ruang kosong paling atas dicor kembali dan diberi angker besi, yang gunanya untuk mengikat plat beton diatasnya. Plat beton ini mirip dengan pondasi plat setempat, yang fungsinya untuk mengikat  antar kolom yang disatukan oleh sloof beton.


 3. Tiang pancang

Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya saja yang membedakan bahan dasarnya. Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang. Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bambu, kayu besi/kayu ulin, baja, dan beton bertulang.

a.    Pondasi Tiang Pancang Kayu

Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai.

b.    Pondasi Tiang Pancang Beton

Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise building).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar