Sabtu, 26 Juli 2014

Apa itu superblock?



Superblok merupakan salah satu konsep penataan ruang yang memaksimalkan fungsi lahan pada lahan yang terbatas. konsep ini disebut-sebut oleh para ahli tata ruang merupakan salah satu solusi dalam mengembangkan perkotaan dengan lebih efisien. efisien energi dan efisien dalam hal pemanfaatan lahan yang terbatas pada kawasan perkotaan. Karena pada konsep ini semua fungsi pemenuhan kebutuhan manusia disediakan dalam satu kawasan yang kecil. Seperti membuat kota sendiri pada lahan 300 Ha2 . ada fungsi permukiman , perdagangan, pendidikan, jasa, rekreasi dan fungsi-fungsi lainnya dalam lahan yang terbatas tersebut. Jadi kita tidak perlu melakukan kegiatan mobilisasi yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Bekerja, sekolah, belanja dapat dilakukan dalam kawasan kecil ini, yang disebut dengan superblock. Sehingga diharapakan dapat menghemat energy dan waktu yang selama ini bayak di habiskan untuk kegitan mobilisasi, dari rumah ketempat kerja, rumah-sekolah, rumah-pasar, dan sebaliknya. Contoh-contoh superblok ini biasanya akan banyak ditemui pada wilayah yang sudah padat penduduk. Di Jakarta misalnya, akan banyak ditemui “kota-kota kecil” didalamnya , misalnya Season City Jakarta, Central Park Podomoro City, dll.

Konsep awal superblock


Superblok sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak awal abad ke-19, yaitu dengan konsep dasarnya adalah mengatasi kemacetan melalui peningkatan kepadatan. Tokoh penting yang mengemukakan konsep ini adalah Le Corbusier, yaitu seorang arsitek dan urbanis beraliran sentries. Karya Le Corbusier yang dihasilakn pada tahun 1935 adalah La Ville Radieuse atau Radiant City, yaitu merupakan sebuah rancangan kota dengan model practical dan menggunakan analogi City as machine yang terdiri dari komponen-komponen dengan fungsi yang jelas dan saling terkait untuk menghasilkan suatu kinerja tertentu. Rancangan ini diusulkan untuk dibangun di pusat kota Paris, untuk meningkatkan kapasitas perkotaan dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan dan efisiensi kota (kostof, 1991 ; Breheny, 1996). Gagasan ini memang tidak pernah direalisasikan, akan tetapi konsep ini telah mengilhami dan menginspirasi pengembangan dan perkembangan superblok lain diberbagai kota dan Negara. 

*pidato pengukuhan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaProf. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP. M. Sc.,Ph.D.

Strategi Perancangan Superblok

Strategi perancangan superblok yang perlu dipertimbangkan (Kamil, 2008) : 

pertama Identity branding. Banyaknya kawasan-kawasan sejenis menyebabkan setiap kawasan superblok harus memiliki identitas tematik. Dengan identitas ini maka kawasan tersebut memiliki posisi pasar yang kuat dan berbeda dengak kawasan-kawasan lainnya. 

Kedua Mix of uses. Superblok yang mandiri harus memiliki tata guna lahan yang bersifat campuran (mixed-use). Peruntukan lantai dasar harus digunakan untuk kegiatan retail atau fungsi publik aktif yang secara fisik transparan untuk menjamin hadirnya aktifitas publik dari pagi hingga malam hari. 

Ketiga Massing Framework. Tata bangunan dalam superblok harus memiliki kepekaan terhadap konteks urban. Konsep ‘streetwall’ dimana deretan bangunan lurus ejajar mendefinisi kan ruang jalan disarankan agar dikombinasikan dengan penggunaan ruang di zona garis sempadan bangunan (GSB) sebagai jalur publik aktif. Satu bangunan yang mencolok, yang karena ketinggiannya atau keunikannya diperlukan sebagai tengaran (landmark) yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang tidak terlalu menonjol. 

Keempat Efficient Vehicular Circulation. Konsep sirkulasi kendaraan dirancang seefisien mungkin. Strategi yang tebaik adalah dengan menyediakan transportasi publik internal yang tehubung dengan jaringan transportasi publik kota. 

Kelima Multi-Layers Pedestrian Lingkage. Pada dasarnya superblok harus menjadi kawasan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Untuk itu, jalur pejalan kai tidak hanya disediakan di lantai dasar, melainkan juga dilanntai-lantai atas yang menghubungkan dan menembus gedung-gedung yang berada disekitar kawasan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar