Tampilkan postingan dengan label sipil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sipil. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Oktober 2014

Buat Struktur Gedung: 1 lantai selesai dalam 3 Hari

Bisa gak ya buat Struktur Gedung itu 1 lantai selesai dalam waktu 3 Hari? tentu saja bisa, tergantung bagaimana perencanaan yang tepat, serta upaya menjaga agar saat pelaksanaan bisa sesuai dengan rencana. disini kita akan mencoba memberikan  contoh bagaimana agar bisa menyelesaikan pembangunan struktur gedung dalam waktu cepat. Misalnya kita akan membangun gedung 21 lantai, jika perlantai bisa selesai 3 hari maka dibutuhkan waktu 20×3= 60 hari alias dua bulan saja, jadi maksimal bangun satu gedung utuh bisa selesai dalam waktu 6 bulan,  total waktu tersebut sudah termasuk pekerjaan pondasi, finishing arsitektur dan mekanikal elektrikal. Bikin rencana memang mudah, namun dalam pelaksanaanya pasti sulit, he.. he.. kan masih bisa berusaha!, terlepas dari segala kesulitan yang mungkin terjadi, mari kita coba ungkap bagaimana caranya :-)

Penentuan Metode kerja
Anggap kita akan menerapkan sistem sebagai berikut
  1. Kolom dibuat dengan sistem manual.
  2. Balok dibuat dengan sistem manual.
  3. Plat lantai dibuat dengan metode halfslab.
Pekerjaan akan lebih cepat lagi jika semuanya menggunakan sistem precast, namun harus mempertimbangkan kapasitas kuat alat angkat.


Pembagian waktu dan pekerjaan
Rincian Pekerjaan struktur 1 lantai diselesaikan dalam waktu 3 hari.
Hari ke 1
  • Pasang Besi Kolom.
  • Pasang Bekisting Kolom.
  • Cor Kolom.
  • Pasang Perancah balok dan plat lantai (bisa menggunakan Scaffolding atau PCH).
Hari ke 2
  • Bongkar bekisting kolom.
  • Pasang Bekisting Balok.
  • Pasang Besi Balok.
Hari ke 3
  • Pasang Plat lantai precast Half Slab.
  • Pasang besi plat lantai
  • Cor Balok dan plat lantai

Cara agar Buat Struktur Gedung 1 lantai bisa benar-benar selesai dalam waktu 3 Hari
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar masing-masing pekerjaan tersebut dapat selesai sesuai jadwal adalah
  1. Volume Beton, Volume Besi, Volume Bekisting.
  2. Kebutuhan alat seperti Perancah dan bekisting yang cukup. (menyesuaikan volume pekerjaan).
  3. Kebutuhan tenaga kerja yang cukup. (menyesuaikan volume pekerjaan).
  4. Prediksi permasalahan yang mungkin terjadi dan persiapan upaya antisipasi.
  5. Perkiraan cuaca dan penyiapan strategi agar pekerjaan tetap dapat berjalan lancar, misalnya memasang tenda saat musim hujan.
  6. Meningkatkan dan mempertahankan semangat semua pekerja, misalnya dengan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, pemberian penghargaan atau bonus, dll. sebisa mungkin, temukan bagaimana caranya agar semua lini selalu bersemangat kerja tanpa harus diawasi, ditekan atau ditakut-takuti.
  7. Memastikan material bangunan tersedia saat dibutuhkan, misalnya besi tersedia, suplai beton lancar dll.
  8. Memperhatikan keselamatan, kesehatan dan kebersihan kerja. jika terjadi kecelakaan maka beresiko pekerjaan terhenti dan timbul kerugian dari segi waktu,biaya dan tenaga.
  9. Dan masih banyak lagi yang lainya, menyesuaikan situasi, kondisi dan masalah yang terjadi pada masing-masing proyek.

Jadi sangat memungkinkan untuk mengerjakan struktur gedung dengan kecepatan tinggi, setidaknya 1 lantai maksimal bisa selesai dalam waktu 3 hari, ini jika dengan metode separuh precast dan separuh manual, akan lebih cepat lagi jika semuanya menggunakan sistem precast. ya.. yang namanya rencana kan boleh-boleh saja, masalah nantinya dalam perjalanan ternyata muncul banyak kendala, setidaknya mundurnya tidak terlalu jauh, paling lama ya.. maksimal 7 hari perlantai alias seminggu  :-)

Sabtu, 04 Oktober 2014

Cara mudah menghitung RAB rumah

Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan biaya untuk mewujudkan sebuah bangunan, diantara sekian metode tersebut tentu ada yang paling gampang sekaligus cepat, sebelumnya kita telah mengenal sistem analisa harga stuan bangunan yang biasa disebut sebagai AHS namun untuk menghitungnya harus dibuat secara rinci pada setiap detail masing-masing pekerjaan sehingga membutuhkan waktu dan olah pikir yang tidak sedikit, ada juga yang hanya menggunakan harga satuan saja sehingga tinggal mengalikan volume dengan harga pekerjaan, namun semua langkah tersebut rasanya belum terlihat mudah dan praktis untuk digunakan oleh masyarakat umum yang tidak mendalami secara khusus tentang ilmu teknk sipil arsitektur khususnya rencana anggaran biaya bangunan, Nah.. disini kita akan mencoba menjelaskan cara mudah menghitung RAB rumah yaitu dengan sistem m2 luas bangunan.

Rumus menghitung RAB secara mudah

RAB rumah = Luas rumah x harga per m2 bangunan

Contohnya begini: kita akan membangun rumah ukuran 6m x 6m, lalu kita cari informasi berapa harga per m2 bangunan pada daerah tersebut, misalnya kita dapatkan data harga rumah Rp.2.500.000,-/m2 maka total biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah tersebut sampai selesai adalah:
  • Luas bangunan = 6m2 x 6m2 = 36m2.
  • RAB rumah = 36m2 x Rp.2.500.000,- = Rp.90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah).
Mudah bukan? intinya kita membutuhkan dua data penting yaitu luas rumah dan harga per m2 bangunan. Cara ini tentu punya kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu mari kita coba ungkap disini.
Kelebihan
  1. Data yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, sehingga bisa lebih mudah dan cepat dalam menghitung.
  2. Dapat digunakan oleh masyarakat umum yang belum mengenal ilmu rencana anggaran biaya bangunan secara mendalam.
Kekurangan
  1. Tingkat ketelitianya masih jauh dibawah sistem analisa harga satuan pekerjaan.
  2. Tidak bisa dijadikan patokan untuk menghitung kebutuhan material dan tenaga bangunan.
  3. Tidak bisa dijadikan sebagai dasar perjanjian kontrak kerja proyek konstruksi.

Demikian penjelasan tentang cara mudah untuk menghitung biaya bangun rumah ini, cara lainya bisa menggunakan software RAB sehingga tinggal memasukan data lalu terlihatlah perkiraan RAB rumah, jika ada yang hendak menambahkan ilmu tentang ini silahkan dituliskan dibawah, semoga bermanfaat :-)

Jumat, 03 Oktober 2014

Urutan pekerjaan pemasangan tower crane

Dalam pembangunan gedung bertingkat tinggi membutuhkan alat yang dapat mengangkat beban berat sampai sekian ribu ton. alat yang bisa digunakan yaitu mobile crane yang dapat berpindah tempat secara cepat, atau bisa juga menggunakan tower crane (TC) yang diam ditempat. Posisi TC diatur sedemikian rupa agar dapat melayani sebanyak mungkin aktifitas pembangunan. Perlu perencanaan yang matang agar didapatkan alat terbaik. Nah.. berikut ini urutan pekerjaan pemasangan tower crane barangkali dapat menjadi penambah refrensi keilmuan alat berat bagi saudara saudari :-)

Urutan pekerjaan pemasangan tower crane
  1. Menentukan TC yang akan digunakan, dari mana alat tersebut akan diadakan, apakah mau sewa atau beli untuk mendapatkan harga termurah sekaligus kualitas terbaik. dari evaluasi tersebut maka dapat diputuskan tipe alat apa yang akan dipakai.
  2. Desain Pondasi TC, Berdasarkan data-data yang tersedia entah itu brosur TC serta informasi lain, dapat digunakan sebagai pedoman perencanaan untuk menentukan seperti apa pondasi yang kuat dan murah. hasilnya berupa bentuk dan ukuran pondasi, jenis dan jumlah besi yang digunakan dan tipe beton K berapa yang mau dipakai.
  3. Gambar Pondasi dan perletakan TC, dilanjutkan dengan pembuatan shop drawing tower crane yang berfungsi untuk proses perizinan sekaligus pedoman pelaksanaan dilapangan.
  4. Pengukuran Posisi TC dilapangan, menentukan dimana titik lokasi pondasi TC akan dibuat.
  5. Galian Tanah, dilanjutkan dengan menggali tanah sebagai tempat dimana berdirinya pondasi.
  6. Bekisting pondasi, berfungsi sebagai batas cor sekaligus alat cetak pondasi brton bertulang.
  7. Pembesian / pemasangan besi tulangan, besi berfungsi sebagai penahan gaya tarik,tekan dan geser bekerjasama dengan beton agar pondasi kuat.
  8. Pasang angkur TC, bisa dibilang sebagai sepatunya tower crane, dimana alat berat ini berpijak.
  9. Cor pondasi TC, selanjutnya dapat dilakukan pengecoran menggunakan tipe beton sesuai rencana.
  10. Pemasangan Tower crane, sering disebut juga sebagai erection TC.
  11. Pasang lampu dan perlengkapan TC.
  12. TC siap dioperasikan.

Jadi begitulah gambaran sederhana mengenai proses urutan pekerjaan tower crane dari awal perencanaan sampai dengan pemasangan sehingga dapat beroperasi sesuai harapan :-)

Kamis, 02 Oktober 2014

Tower Crane Elemen Penting Dalam Pekerjaan Teknik Sipil

Tower crane banyak digunakan untuk proyek-proyek pembangunan gedung-gedung bertingkat dan juga jembatan. Dengan menggunakan Tower Crane maka pekerjaan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan menggunakan sistem konvensional. Alat bantu dalam setiap proyek sangat penting peranannya dalam menyukseskan sebuah pekerjaan. Tidak ada yang bergerak sendirian, semuanya berkoordinasi menjadi sebuah tim yang saling mendukung satu sama lain. Salahsatu elemen penting dalam sebuah pekerjaan di proyek pembangunan itu bernama Tower Crane. Tower Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu didalam pelaksanaan pekerjaan struktur.

Tower Crane biasanya disewakan dengan sebuah harga yang didalamnya sudah terlingkup elemen biaya kirim (transportasi sampai ke lokasi), metode (pemasangan dan pembongkaran) serta pemulangan (transportasi sampai ke tempat nya semula). Tower crane banyak digunakan untuk proyek-proyek pembangunan gedung-gedung bertingkat dan juga jembatan. Dengan menggunakan Tower Crane maka pekerjaan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan menggunakan system konvensional atau cara lama. Pada masa lalu, pekerjaan proyek jarang menggunakan Tower Crane, orang banyak dibantu dengan menggunakan Derek biasa serta menggunakan tenaga manusia dalam mengerjakan proyek gedung bertingkat.

Penempatan Tower Crane memerlukan perencanaan yang matang dan tepat. Perencanaan yang matang ini harus merujuk kepada struktur bangunan yang dibangun serta kondisi dilapangan. Apalagi jika ada banyak Tower Crane yang dipasang dalam sebuah proyek Konstruksi, harus diperhitungkan juga jangkauan dari setiap Tower Crane yang dipasang. Hal ini menjadi penting mengingat penempatan Tower Crane yang salah akan mengakibatkan tidak efektifnya fungsi dari Tower Crane itu sendiri. Tower crane harus ditempatkan sebaik mungkin agar dapat menjangkau seluruh wilayah proyek dengan menggunakan panjang lengan (jib length) yang sependek mungkin tanpa harus melakukan pekerjaan bongkar pasang Tower Crane. Semakin jauh radius jib, maka kemampuan angkat menurun.

Selain itu, kapasitas Tower Crane yang dipilih juga memegang peranan penting dalam memudahkan pekerjaan Konstruksi.DalammemilihTowerCrane, harus diperhitungkan beban angkut, jumlah dan waktu distribusinya.

Bagian-bagian Tower Crane
 Tower Crane terdiri dari Base Section, Mast Section, Telescopic Set, Slewing, Counter Jib, Cad Head, Jib Section dan Hook +Trolley. Tower Crane terbuat dari material baja. Sebagaimana dapat dilihat, struktur tower crane ini sudahbaku dan standar, dan standar ini biasanya sudah berasal dari fabrikan pembuat tower crane tersebut.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari Tower Crane:
  • Jib, merupakan bagian dari tower crane yang panjang dan bisa berputar secara horisontal sebesar 360 ° atau sering disebut lengan tower crane yang berfungsi untuk mengangkat material atau alat bantu pada proyek dengan bantuan kabel baja (sling).
  • Counter weight, berupa beton pemberat yang terdapat pada bagian belakang tower crane yang berfungsi untuk memberikan keseimbangan pada tower crane.
  • Mast section, adalah bagian dari tower crane yang menentukan tinggi dari tower crane, dimana pemasangan tiap-tiap mast section dibantu dengan alat hidrolik untuk menyusun mast section tersebut ke arah vertikal.
  • Joint pin, adalah bagian dari tower crane yang merupakan tempat operator mengoperasikan tower crane.
  • Sabuk pengaman (collar frame atau anchorages frame). Setelah ketinggian tower crane melampaui batas free standing yang diijinkan oleh pabrik pembuat, tower crane harus dipasang sabuk pengaman (tie beam) yang diikatkan pada bangunan (kolom). Dalam pemasangannya, harus diperhatikan kekuatan bracing agar konstruksi stabil menerima beban tarik dan tekan.
Fungsi
Tower crane termasuk alat berat yang multifungsi dalam kegiatan proyek pembangunan gedung tinggi atau juga jembatan. Misalnya melakukan pekerjaan pemindahan bahan konstruksi ke tempat yang lebih tinggi, ataupun lebih jauh maka. Pekerjaan tersebut menjadi lebih efisien dengan menggunakan tower crane dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Tower crane juga bisa membantu kita dalam mengangkut suatu bahan atau alat konstruksi yang berat dan keperluan bongkar muat.
Selain itu, tower crane juga digunakan biasanya untuk mengangkut concrete bucket untuk pengecoran kolom pada lokasi yang tinggi serta mengangkut peralatan bantu dan bahan-bahan  untuk pekerjaan struktur, seperti air compressor, bekisting kolom, flying table form, besi beton, serta alat dan bahan lain. Seluruh operasional proyek sangat dipengaruhi oleh berfungsinya tower crane, disebabkan peranannya yang dominan untuk kelancaran jalannya pembangunan proyek.3
Mengingat begitu pentingnya sebuah efisiensi pekerjaan dalam sebuah proyek, maka Tower Crane ini memegang peranan penting dalam setiap proyek. Namun jangan dilupakan faktor-faktor penting lainnya yang menyangkut struktur dan penempatan yang tepat agar efisiensi benar-benar terwujud.

Selasa, 30 September 2014

Arsitek VS Teknik Sipil


Membandingkan keduanya ibarat mencari kebaikan antara imajinasi dan hitungan, tentu saja keduanya mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing. Namun bagi masyarakat umum mungkin menjawab arsitek yang lebih baik karena kata tersebut sudah menjadi semacam merk brand yang menggambarkan sebuah profesi ahli dalam bidang bangunan, sehingga ada gambaran bahwa untuk mewujudkan bangunan hanya butuh Arsitek saja, hal ini bisa jadi benar ketika bangunan yang dibangun hanya bangunan sederhana dengan bentuk dan penggunaan material standar. beda lagi jika bentuk bangunan aneh sebagai hasil imajinasi arsitek maupun pemilik rumah, akan sangat beresiko fatal jika tidak melibatkan teknik sipil didalamnya. bayangkan saja membangun rumah indah tetapi roboh begitu saja.

Perbandingan Arsitek VS Teknik Sipil
NoArsitekTeknik sipil
1Menciptakan bentuk bangunan yang indahMenghitung struktur bangunan yang kuat
2Memilih warna dan teksture material sesuai konsep bangunan.Memilih jenis material yang bagus tapi murah
3Fokus pada perencanaan gambar bangunanFokus pada perencananaan perhitungan kekuatan bangunan
4Membuat gambar detail bangunanMengatur manajemen pelaksanaan pembangunan.
5Menentukan spesifikasi rencana bangunanMemilih metode pelaksanaan bangunan paling cepat dan hemat.
6Mempertahankan bentuk gambar bangunan yang sudah dibuat.Menyesuaikan gambar perencanaan dengan kondisi nyata dilapangan.
7Pada bangku kuliah lebih banyak mempelajari gambar bangunan, menggali keinginan owner, dan cara mempresentasikan agar ide desain diterima.Pada bangku kuliah lebih banyak mempelajari perhitungan struktur bangunan,perhitungan rencana anggaran biaya bangunan serta manajemen pelaksanaan bangunan
8Ingin bangunan Indah dan menarikIngin bangunan Kuat dan murah

Jika kita lihat perbandingan teknik sipil vs arsitektur diatas maka seringkali ada pertentangan dalam proses kerja, misalnya seorang arsitek sudah capek membuat gambar suatu bentuk bangunan indah ternyata setelah dihitung oleh seorang teknik sipil ternyata bentuk tersebut tidak bisa diwujudkan karena bisa roboh, begitu juga sebaliknya seorang teknik sipil bisa jadi menemukan metode kerja dan pemilihan material yang bagus dan murah namun dalam pandangan arsitek bisa jadi hal tersebut kurang indah dan menarik, jadi diperlukan kerjasama yang baik antara arsitek dan teknik sipil dalam merencanakan bangunan.

Kesimpulanya adalah antara arsitek dan teknik sipil sama baiknya, yang terbaik adalah jika mempunyai kemampuan keduanya sehingga selain dapat berimajinasi menciptakan bangunan indah juga dapat merencanakan perhitungan strukturnya, kalaupun tidak sanggup menguasai kedua ilmu tersebut maka diperlakukan kerjasama antara seorang Arsitek dan Teknik sipil untuk mewujudkan bangunan yang Kuat, Indah serta murah :-)

Senin, 29 September 2014

Memilih Jenis dan Material Jendela

JENIS-JENIS JENDELA

Dalam menentukan tipe jendela, pilihlah yang paling sesuai dengan konsep rumah anda. Bagian-bagian dari jendela adalah daun jendela, kusen, kaca, handle, engsel. Adapun tipe-tipe jendela adalah sebagai berikut:
  • Jendela Geser
Sesuai namanya, jendela dengan tipe ini, dibuka dengan cara digeser (sliding window), baik horizontal maupun vertikal (double hung).

Jendela Geser atau sliding windows
Sumber Gambar: Nancy’s Cleaning
  • Jendela dengan Engsel atau Jendela Ayun

Beberapa jenis jendela ayun (swinging window) adalah casement (buka samping), jungkit atau awning (engsel terletak di atas kusen), hopper (engselterletak di bawah kusen), dan nako (jalusi)


Jendela Ayun atau Swinging Windows


  • Fixed Windows

Tipe jendela seperti ini umumnya hanya berupa lubang kaca yang tidak dapat dibuka sehingga tidak berfungsi untuk mengalirkan udara.

Fixed Window


MATERIAL JENDELA



Beberapa material jendela yang umum digunakan adalah kayu dan alumunium.

Jendela Kayu



Material kayu banyak digunakan untuk rumah tropis, klasik bahkan modern. Kualitas kayu dilihat dari kekuatan, kepadatan dan besarnya kemungkinan susut atau muai kayu. Kayu jati memiliki karakteristik yang kuat dan kokoh, tapi harganya cukup mahal karena tingginya kualitas dan kelangkaannya. Kayu kamper adalah jenis kayu yang umum digunakan, seperti kamper Samarinda, kamper Singkil, kamper Medan, kamper Kompas dan kamper Banjar. Untuk saat ini, jenis yang terbaik adalah kamper Samarinda.


Jika Anda memutuskan untuk menggunakan material kayu, pastikan kayu yang digunakan adalah kayu yang sudah dikeringkan (oven). Hal ini untuk mengurangi muai dan susut kayu setelah terpasang. Kayu rentan terhadap rayap. Untuk itu, pastikan material kayu telah diberi anti rayap sebelum dipasang. Selain itu, perawatan berkala untuk antirayap juga perlu dilakukan untuk menjaganya.



Jenis finishing untuk jendela kayu adalah melamic atau duco. Untuk melamic, warnanya natural kayu dan serat alami kayu masih terlihat sehingga memberi kesan hangat dan natural. Duco lebih kelihatan plastis karena seluruh serat kayu tidak terlihat sehingga kesannya lebih modern.


Sebagai upaya perlindungan yang optimal terhadap paparan cuaca luar, gunakan cat Jotun Gardex Premium Gloss atau Semi Gloss untuk melapisi material kayu yang membingkai jendela rumah.
  • Jendela Alumunium
Finishing untuk jendela alumunium adalah anodizing biasa (warna asli alumunium) dan powder coating (putih atau coklat). Untuk menghindari kebocoran pada jendela aluminium, pastikan pemasangan yang benar dan aplikasikan silicon gel (sealant) pada sambungan antara pinggiran kusen dan dinding.



Apa pun pilihan model, jenis dan material jendela yang Anda pilih, selalu ingat bahwa jendela merupakan salah satu elemen terpenting pada bangunan. Sesuai pilihan tersebut dengan karakteristik rumah dan fungsi yang ingin dicapai. Dengan pilihan jenis dan material yang tepat serta peletakannya yang sesuai, maka rumah Anda akan terasa lebih nyaman dan indah.

Sabtu, 27 September 2014

5 Kesalahan Dalam Perencanaan Rumah



Hampir setiap orang berangan-angan mempunyai rumah impian milik mereka sendiri, dan hampir tidak ada batasan apapun untuk mendefinisikan rumah impian menurut imajinasi mereka. Namun mewujudkan rumah impian tidaklah semudah ketika Anda memimpikannya. Butuh perencanaan yang matang dan dengan budget yang terencana pula.

Ada sedikitnya 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang yang mencoba untuk merencanakan rumah impiannya.
  • Merencanakan rumah tanpa memperhatikan peraturan pemerintah setempat tentang mendirikan bangunan
Kesalahan ini berakibat fatal. Peraturan pemerintah tentang mendirikan bangunan dibuat bukan tanpa tujuan, namun peraturang-peraturan ini bertujuan agar lingkungan tetaplah tertata dan kepentingan umum tetap dilindungi. Hal ini jangan sampai Anda acuhkan. Tidak akan ada kesempatan lagi untuk memperbaiki apa yang salah jika bangunan Anda sudah berdiri. Yang ada adalah Anda harus berurusan dengan pemerintah, bahkan pula harus berhadapan dengan sanksi-sanksi. Dan hal ini malah akan jauh lebih menyulitkan Anda ketimbang Anda mengurus semua yang diperlukan sejak awal Anda hendak membangun.
  • Merencanakan rumah tanpa memperhitungkan ukuran dan lokasi dimana rumah akan dibangun

Hal ini sama saja dengan Anda menggambar tanpa memperhatikan kertas gambar Anda, sehingga tanpa sengaja Anda menggambar hingga ke papan meja gambar Anda. Tentu saja hal ini merupakan kesalahan yang fatal. Bayangkan penyesuaian yang harus dilakukan di lapangan jika hal ini terjadi. Anda tidak hanya berurusan dengan uang dan waktu Anda pribadi, namun berarti pembengkakan tenaga kerja dan material juga. Akan lebih baik jika Anda membuat perencanaan rumah yang mungil kemudian Anda dapat mengembangkannya kemudian.

  • Merencanakan rumah tanpa memperhitungkan budget
Tidak dapat dipungkiri, uang Andalah yang berperan sebagai bahan bakar dalam proyek perencanaan rumah impian Anda ini. Tentukan budget Anda, sesuaikan dengan gambaran rumah impian Anda dan kemudian lakukan pengendalian pengeluaran seperlunya.

  • Menyerahkan proses perencanaan rumah kepada orang yang tidak professional.

Mungkin hal ini bisa memangkas pengeluaran Anda, namun tanpa Anda sadari, Anda telah melakukan kesalahan yang cukup fatal. Orang yang tidak professional biasanya melakukan hal atas asas coba-coba. Dan Anda pasti tahu bahwa biaya trial and error seperti ini sangatlah besar. Karena itu, kalau memang Anda mengingingkan jasa seseorang untuk membantu Anda merencanakan rumah impian Anda, pastikan dia adalah orang yang professional dan mengetahui seluk beluk perencanaan rumah.
  • Hanya mengandalkan opini dan keputusan desainer yang sudah Anda sewa tanpa melakukan riset Anda sendiri.
Desainer interior atau arsitek professional tentulah merupakan seorang yang ahli tentang perencanaan rumah. Namun Anda jangan hanya menurut saja apa kata mereka, karena Andalah pemilik rumah itu nantinya, bukan mereka. Karena itu lakukanlah riset Anda sendiri, sejauh yang Anda mampu. Sehingga ketika tiba waktunya para desainer tersebut memberikan opini dan masukan-masukan desainnya kepada Anda, Andapun telah siap dengan kisi-kisi mengenai rumah impian Anda. Ingatlah, bahwa mereka `hanyalah` membantu Anda dalam pewujudan rumah impian Anda namun Andalah `sutradara`nya. Anda yang dapat menentukan bagaimana rumah impian Anda nantinya. Jangan selalu menerima desain-desain jika Anda tidak merasa pas dan mantap.

Melakukan perencanaan rumah seperti ini bukanlah hal yang mudah. Bahkan bisa dikatakan dengan bercanda, bahwa para arsitek telah menghabiskan waktu beberapa semester kuliah untuk mempelajari hal ini. Namun jika Anda sudah mengetahui prinsip-prinsip kesalahan ini, Anda dapat merencanakan rumah impian Anda dengan lebih baik.

Jumat, 26 September 2014

Jenis Dan Macam Desain Bentuk Tangga

Beberapa Bentuk atau Jenis Tangga Untuk Desain Rumah


1. Tangga Lurus MODEL I

Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan nama One Wall Stair. Tangga ini menerus dari bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi terkadang ada juga yang berisi bordes atau tempat istirahat sementara.Tangga jenis ini sangat banyak memerlukan lahan dan cocok untuk rumah yang luas. Selain itu bagian yang berada dibawah tangga bisa dimanfaatkan menjadi ruangan tertentu.

Jenis Dan Macam Desain Bentuk Tangga,Tangga Lurus isi bordes


2. Tangga Berbelok Arah - Model L



Disebut dengan Tangga Model L karena tangga ini berbentuk seperti huruf L yang pada bagian tertentu berbelok arah.Tangga Jenis ini banyak digunakan pada hunian minmalis modern karena hemat tempat dan pas.



Jenis Dan Macam Desain Bentuk Tangga,Tangga Berbelok Arah - Model L

3. Tangga Berbalik Arah - Model U

Tangga paling umum digunakan oleh masyarakat kita. Hampir sama dengan tangga model L, hanya saja tangga model ini pada ketinggian tertentu tidak hanya berbelok arah tapi berbalik arah dari arah datang. Tidak terlalu membutuhkan ruang seluas tangga model I ataupun U. Sangat umum digunakan di unit-unit perumahan yang rata-rata tidak terlalu luas. Ruang bawah tangga lebih luas dibandingkan dengan model I dan L, bahkan bisa digunakan untuk kamar mandi atau gudang.

Jenis Dan Macam Desain Bentuk Tangga,Tangga Berbalik Arah - Model U

4. Tangga Bercabang - Model Y

Adalah tangga yang bercabang. Bentuknya mirip huruf ‘Y’ dengan bordes sebagai pusat tangga. Biasanya pada rumah-rumah besar. Tangga jenis ini memakan ruang yang cukup luas bahkan sangat luas untuk menampilkan kesan megah dan mewah. Alurnya, naik dari bawah kemudian pada area peralihan atau bordes, arah tangga berikutnya akan bercabang ke kiri dan kekanan. Biasanya dari lantai 1 ke lantai 2. Jarang ada yang menggunakan untuk step tangga berikutnya karena tangga bentuk ini fungsi estetisnya lebih ditonjolkan. Selain dirumahrumah mewah biasanya dibangun di gedung-gedung penting.

Jenis Dan Macam Desain Bentuk Tangga,Tangga Bercabang - Model Y

5. Tangga Putar - Model Spiral

Tak memiliki lahan yang luas untuk menempatkan tangga? Gunakan tangga putar. Tangga putar ini kadang ada yang menyebutnya tangga spiral.Tangga ini adalah tangga yang paling hemat tempat. Biasanya hanya membutuhkan area tidak lebih dari 1,5mx1,5m. Sering digunakan sebagai tangga menuju loteng atau tempat jemuran. Penempatannya kadang-kadang di luar ruangan. Bahan material pembuat tangga ini biasanya dari besi karena relatif mudah untuk dibuat melengkung atau spiral. Lebar rata-rata anak tangga horizontal adalah 60 cm. sedang tinggi injakan anak tangga biasanya lebih tinggi dari tangga lain yaitu rata-rata 25 cm. Hanya untuk dilewati satu orang. Tangga ini lebih menekankan fungsi dari pada keindahan meskipun ada juga yang membuatnya tampil menarik.

Jenis Dan Macam Desain Bentuk Tangga,Tangga Putar - Model Spiral

6. Tangga Melingkar 

Bisa jadi inilah tangga yang paling mewah, karena bentuknya yang sangat artistik karena melengkung dimana lengkungannya menciptakan keindahan ruang. Biasanya digunakan pada rumah yang luas dan memiliki atap yang tinggi. Jika memilih mempunyai tangga melingkar, sebaiknya jangan gunakan ruang bawah tangga untuk fungsi apapun karena bisa mengurangi tampilan tangga. Lebih cocok untuk model rumah type klasik, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk yang diterapkan pada rumah minimalis.

Jenis Dan Macam Desain Bentuk Tangga,Tangga Putar - Model Spiral

Selasa, 23 September 2014

Tampil Beda Dengan Warna Plafon Dramatis



JAKARTA - Ingin rumah terlihat beda? Atau ingin merasakan suasana baru pada hunian tercinta? Salah satu cara yang mungkin terpikir pertama kali adalah dengan mengubah cat dinding. Tapi, sebenarnya ada opsi lain yang bisa anda lakukan yakni dengan mengubah warna plafon rumah. 

Karena plafon meliputi seluruh ruangan pada rumah, dengan memberikan warna yang tepat. Anda bisa mengubah tampilan keseluruhan ruangan menjadi lebih dramatis. Anda juga dapat menciptakan ilusi ruangan menjadi lebih pendek atau lebih tinggi, serta ruangan yang terlalu sempit menjadi lebih terkesan luas atau sebaliknya.


1. Evaluasi ruangan dalam rumah

Lihat tampilan keseluruhan ruangan Anda. Ruangan kecil, besar, atau memiliki permainan plafon turun, naik, melengkung, atau lurus, ini semua akan menjadi faktor pertimbangan dalam memilih warna untuk plafon. Selanjutnya, lihat warna furnitur, warna dinding, dan dekorasi yang sudah ada di dalam ruangan Anda. 

Lanjutkan dengan pertanyaan apa yang ingin Anda rasakan ketika berada di dalam ruangan tersebut. Untuk efek dramatis, warna gelap akan membawa pandangan mata langsung tertuju ke atas, sedangkan warna yang ringan akan membuat mata memandang berkeliling ruangan terlebih dahulu baru kemudian melihat ke arah plafon.

2. Pertegas ruangan Anda dengan warna
Untuk ruangan yang memiliki variasi ketinggian plafon atau untuk rumah tinggal dengan konsep open floor, cara untuk membeda-bedakan ruangan bisa dilakukan tanpa menggunakan dinding, yakni dengan cara menggunakan warna plafon berbeda untuk tiap ruangnya. 

Contohnya ruangan gabungan dapur, ruang makan, dan ruang keluarga bisa menggunakan warna plafon berbeda untuk dapur sedangkan ruang makan dan ruang keluarga bisa menggunakan satu warna yang sama. Coba gunakan perbedaan tone warna, misalnya coklat muda dan coklat tua, untuk plafon yang memiliki ketinggan berbeda untuk hasil visual menarik.

3. Palet warna natural dengan satu warna berbeda
Coba pilih warna netral seperti putih, coklat muda, beige (cokelat pucat) untuk warna furnitur, dinding, dan lantai. Kemudian pilih warna kuat, contohnya merah, kuning, oranye yang bisa tampak indah dan unik untuk plafon Anda. Satu warna kuat ini akan membuat tampilan yang unik tanpa membuat ruangan terasa terlalu penuh. Tambahkan warna-warna yang serupa untuk warna aksesoris atau bantalan sofa Anda untuk membaurkan warna plafon ke seluruh ruangan.

4. Kreasi plafon

Plafon bisa menjadi kanvas bagi Anda pecinta keunikan dan seni. Mulai dari menggambar mural, abstrak, gambar langit dan awan untuk kamar anak, plafon adalah kanvas kosong untuk menuangkan segala kreativitas Anda. Pilih satu tema untuk satu ruangan dan coba dulu di salah satu bagian kecil jika anda masih ragu. Jika Anda mempunyai bujet lebih, pertimbangkan untuk menggunakan painting artist atau muralist yang memiliki pengalaman di bidangnya.

5. Tata lampu untuk visual efek


Untuk tambahan visual efek yang indah pertimbangkan untuk menggunakan permainan ketinggian plafon dengan tata lampu yang menarik. Warna plafon bisa mentransformasi suasana ruangan hanya dengan sedikit biaya, mulai dari gambar yang dramatis sampai suasana playful. 

Plafon memang seringkali luput dari perhatian dan dilupakan, tapi tidak ada salahnya Anda mencoba variasi plafon pada rumah tinggal dan rasakan perbedaannya.


Minggu, 21 September 2014

Memilih Fasad Yang Cocok Untuk Rumah Minimalis


Fasad atau yang biasa kita kenal dengan tampak muka depan dari bangunan, pada umumnya mempunyai karakter atau ciri khas. bukan saja bentuknya, tetapi mulai dari bahan material, tekstur sampai dengan pemilihan warnanya. Selain itu bentuk fasad bangunan juga bisa menyesuaikan dengan tren pada masanya. Selain itu Tren juga dapat mempengaruhi pemilihan warna yang tepat / cocok untuk Fasad dari bangunan itu sendiri.

Kenapa Warna menjadi salah satu unsur utama dalam menghasikan totalitas suatu desain. Karena pemilihan warna yang tepat bisa memperindah desain suatu fasad bangunan. Mengingat setiap warna pada fasad menghasilkan passion (gairah) dari suatu bangunan. Sehingga warna dapat mempunyai daya tarik tersendiri dan dapat mempengaruhi secara psikologis pada diri pemilik rumah. Hadirnya kesan dan suasana sebuah desain, baik atau buruk sangat tergantung pada pilihan warnanya.

Kesamaan unsur warna dan komposisi antar warna yang cocok, serta kejelian dalam memadukan jenis warna, akan menghasilkan suatu fasad yang indah, harmonis, dan enak dipandang. Maka teliti dalam pemilihan warna pada fasad bangunan, karena pengaruh warna pada fasad dapat menimbulkan berbagai macam kesan bangunan, sebagai contoh :

  1. Warna dengan karakteristik memberikan kesan tenang dan damai bisa menciptakan kesan yang sejuk pada lingkungan sekitar, yaitu adanya perpaduan warna hijau dan biru tua.
  2. Warna dengan karakteris lembut, nyaman, menarik dan romantis, seperti abu-abu, pink, orange, ungu.
  3. Warna dengan karakteristik warna ceria, yaitu warna kuning, warna ini merupakan warna terang yang memberikan kesan ceria dan hangat. Untuk menyeimbangi warna tersebut pada fasade bangunan dapat menggunakan warna putih atau krem.
  4. Warna dengan karakteristik individual dan berani, yaitu warna merah termasuk dalam kategori ini, warna ini memiliki karakter yang berani, energi yang sangat tinggi, memberikan suatu kesan vitalitas yang tinggi, dan dapat memberikan kesan kepribadian yang kuat.
  5. Warna dengan karakteristik bebas, ringan, dan juga mudah, yaitu warna putih, atau warna alami (seperti warna kayu) , warna ini adalah warna netral yang bisa difungsikan untuk mengkombinasikan berbagai karakteristik warna, sehingga banyak sekali fasad bangunan yang memakai warna putih. dan dapat memberi suasana ketenangan dan mengandung arti spiritual tersendiri.

Sabtu, 20 September 2014

MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN

Gambar kerja tampak dan potongan pada proses merancang bangunan adalah hasil dari pemikiran semua aspek bangunan. Potongan dan tampak bangunan belum dapat dipastikan jika masih terdapat persoalan pada bangunan. Oleh karena itu pada pembahasan ini diletakkan pada bagian paling akhir sebagai hasil. Terkadang gambar denah, tampak dan potongan dalam proses design disebut juga sebagai gambar “pre-design” yang masih dimungkinkan untuk mengalami perubahan. Setelah perubahan dan penyempurnaan dilakukan, maka hasilnya adalah gambar kerja sebagai dokumen perancangan akhir.
Memotong Bangunan.



Istilah potongan bangunan dalam perancangan struktur arsitektur adalah istilah yang diberikan untuk gambar yang memperlihatkan bagian-bagian atau elemen-elemen bangunan secara utuh dan lengkap. Oleh karena itu gambar potongan dianggap gambar yang sangat penting karena disamping memperlihatkan sistem struktur juga akan menunjukkan sistem-sistem lain dalam bangunan. Bagian yang dipotong dalam bangunan ditunjukkan dengan garis terpustus-putus yang menunjukkan letak dan arah pandangan dalam potongan pada denah setiap lantai bangunan. Dengan demikian proses gambar potongan ini relatif akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengolah sistem bangunan secara keseluruhan.


1. Prinsip Potongan.


Gambar potongan sangat penting untuk menunjukkan prinsip struktur bangunan, kedudukan elemen bangunan, konstruksi dan bentukan, ukuran dan juga bahan yang dipakai dalam bangunan, serta dapat pula menunjukkan kaitan dengan sistem bangunan.
Potongan dalam gambar kerja arsitektur biasanya sengaja diletakkan pada bagian-bagian yang memerlukan penjelasan lebih rinci yang dapat menunjukkan prinsip bangunan secara keseluruhan. Baik sistem struktur ataupun sistem yang lain dalam bangunan harus dapat ditunjukkan dengan baik dan jelas. Oleh karena itu bagian-bagian dalam bangunan yang sering tepat dipotong adalah ruang-ruang seperti kamar mandi, tangga, shaft serta ruang-ruang khusus seperti ruang yang mempunyai ukuran lebih besar, lebih tinggi dan sebagainya. Bagian-bagian itu ditunjukkan disamping untuk memperlihatkan keterpaduannya dengan elemen bangunan lain juga ditujukan untuk memperjelas masingmasing ruang tersebut yang biasanya diperlukan potongan detail dengan skala yang lebih besar. Demikian juga dengan letak, arah serta posisi potongan diperlukan keberagamannya sehingga informasi mengenai bangunan ini akan dapat ditunjukkan dengan jelas.
2. Potongan Arsitektural.


Adakalanya sebuah potongan hanya dimaksudkan untuk menunjukkan salah satu aspek saja dalam bangunan. Untuk menghindari gambar yang lebih rumit atau untuk menghindari kealah pahaman antara perencana dengan fihak lain terutama pelakana dan pemilik, gambar potongan hanya memberikan satu informasi saja.Potongan runag yang hanya menunjukan bentuk dan suasana ruang biasanya dapat digambar dengan menggunakan metoda potongan tertentu seperti potongan tiga dimensi atau potongan perspektif atau axonometri. Potongan ini lebih bersifat arsitektural karena belum dapat dipakai sebagai gambar pelaksanaan di lapangan. Gambar potongan sejenis ini lebih ditujukan untuk kepentingan pencarian gagasan atau presentasi.

3. Potongan Struktural


Fungsi utama gambar potongan lengkap pada bangunan adalah untuk menunjukkan prinsip struktur secara jelas. Oleh karena itu teknis penggambaran potongan tidaklah seperti teknik memotong kue dan memandanganya pada arah samping apa adanya seperti pada teknik arsitektural di atas. Teknik seperti itu justeru akan membingungkan karena tidak dapat memuat informasi yang lengkap dan jelas. Karena gambar potongan harus menunjukkan posisi sistem dengan lengkap, maka sekalipun bagian bangunan tersebut terdapat pada bagian belakang pandangan, elemen tersebut tetap akan digambar. Begitu juga dengan elemen yang berada secara tidak langsung pada garis potongnya pada denah, jika merupakan bagian utama dari sistem struktur, seperti pondasi, kolom, balok, kudakuda dan sebagainya tetap diperlihatkan dalam potongan. Garis potong pada denah lebih ditujukan untuk menunjukkan posisi ruang dan bukan pada posisi elemen atau sistem.

4. Potongan Detail

Potongan juga diperlukan untuk memperjelas detail konstruksi bangunan tertentu. Potongan detail ini sifatnya lebih teknis dan akan dipergunakan secara langsung baik sebagai pedoman pelaksanaan ataupun sebagai pedoman untuk memprakirakan harga bangunan (RAB) karena perhitungan baik jenis bahan ataupun ukurannya beserta posisinya baru dapat dihitung jika dengan gambar jelas. Dengan demikian gambar detail ini sangat diperlukan pada setiap bagian dalam bangunan dengan sangat jelas beserta notasi ketentuan bahan dan ukuran untuk dapat dilaksanakannya bangunan dengan benar.
Potongan detail dalam satu rangkaian konstruksi juga dapat digambarkan secara sekaligus. Potongan ini biasanya disebut dengan potongan prinsip yang akan menunjukkan dengan jelas prinsip-prinsip dalam satu bagian atau elemen bangunan seperti potongan pada area kamar mandi dengan shaftnya, potongan pada bagian atap bangunan beserta konstruksi pelengkapnya seperti talang dan bubungan, potongan pada dinding luar bangunan yang berkaitan dengan tritis serta kanopi dan sebagainya.Menentukan Garis Potongan pada Denah.
Untuk dapat menghasilkan gambar potongan yang lengkap dan informatif, maka perlu dibuat tempat atau garis potong pada bangunan. Garis potong ini dapat digambarkan melalui denah bangunan. Tentu saja denah yang telah hampir 100% benar untuk mendapatkan potongan yang benar.
Tempat-tempat yang perlu dijelaskan biasanya pada ruang-ruang istimewa semacam kamar mandi karena distribusi sistem sir bersih dan kotornya yang akan berpengaruh pada konstruksi balok, pelat atau kolom dan shaft. Ruang tangga juga perlu dipotong untuk menunjukkan konstruksi tangga dan kaitannya dengan aspek-aspek lain, juga ruang-ruang lebar untuk menjelaskan bagaimana struktur dapat mengakomodasi tuntutan ruang.



5. Memotong Atap

Potongan pada atap dimaksudkan disamping untuk memperlihatkan konstruksi sistem struktur atap juga untuk memperlihatkan fungsi-fungsi atap. Fungsi atap dapat berupa penyediaan ruang sperti tempat bak air, tempat mesin AC, taman di atas atap dsb dan juga tempat terjadinya sistem seperti penghawaan dan pencahayaan sebagaimana yang telah disebut di depan pada buku ini.
Struktur utama atap harus dapat dilihat apakah atap menggunakan rangka atau gunung-gunung dan sebagainya. Bagaimana sistem rangka atap ditopang apakah oleh kolom atau dinding sangat perlu bagi penjelasan sistem struktur pada gambar kerja.


6. Memotong Ruang

Memotong ruang selain untuk memperlihatkan sistem struktur utama juga ditujukan untuk memperlihatkan kondisi interior bangunan. Dengan demikian konstruksi interior pada potongan juga diperlihatkan. Namun untuk menghindari kerancuan dengan sistem struktur, elemen-elemen interior ini biasanya digambarkan khusus pada detail potongan.
Potongan pada kamar mandi ditujukan untuk memperlihatkan posisi kamar mandi setiap lantai pada bangunan bertingkat, serta posisinya dengan ruang lain pada lantai yang sama atau lantai yang berbeda. Area kamar mandi juga berhubungan erat dengan sistem shaft yang dipakai dalam bangunan tempat pipa-pipa akan diatur baik secara vertikal atau horisontal baik untuk air bersih ataupun air kotor dan kotoran. Detail ruang kamar mandi seperti perbedaan rendah pelat lantai dan finishingnya, finishing dinding, ketinggian plafond, jaringan yang terdapat di atas plafond serta peralatan kamar mandi seperti bak air, WC, toilet, urinoir dan sebagainya, perlu untuk diperlihatkan.Potongan pada area tangga memperlihatkan konstruksi tangga dengan pondasi atau balok serta lantai di atas dan di bawahnya, memperlihatkan desain anak tangga dan pegangan atau railling tangga, menunjukkan ruang yang berhubungan langsung dengan tangga, menunjukkan sistem pencahayaan dan pengudaraan di sekitar tangga dan sebagainya. Pada area dekat tangga juga dapat diperlihatkan kaitan dengan system jaringan yang mungkin seperti shaft untuk kabel listrik atau telepon.Potongan khusus pada shaft-shaft selain akan menunjukkan konstruksi dan ukuran, juga akan menunjukkan hubungan shaft dengan ruang yang dilayaninya. Serta kaitan dengan sistem yang diwadahi dengan shaft tersebut seperti posisi bak-bak penyedia atau penampung pada sistem air bersih dan air kotor, ruang-ruang pompa, atau ruang mesin serta panel-panel pada shaft listrik atau lift dan sebagainya.Potongan pada ruang-ruang khusus dalam bangunan akan menunjukkan bagaimana sistem struktur ruang tersebut terhadap bangunan. Ruang yang lebar akan menunjukkan struktur untuk mengantisipasi bentangan yang lebar serta kaitan ruang tersebut dengan ruang lain pada lantai yang sama atau pada lantai yang berbeda. Ruang yang lebih tinggi akan menunjukkan bagaimana ketinggian ruang akan diperoleh, apakah dengan menaikkan elemen ruang seperti plafond

7. Memotong Pondasi

Pondasi dipotong untuk memperlihatkan posisi-posisi pondasi utama dan lainnya. Potongan ini juga kadang diperlukan pada beberapa tempat untuk menginformasikan maksud tertentu dari penggunaan rancangan pondasi yang perlu mendapatkan dalam proses pembangunan.
Bagian pondasi yang perlu dijelaskan adalah penggunaan sitem pondasi dalam dan dangkal yang mungkin digunakan, penggunaan jenis pondasi dangkal menerus untuk dinding atau titik untuk kolom, serta penggunaan pondai yang lebih kecil seperti roolag dan juga sloof yang berfungsi sebagai pondasi.

8. Desain Tampak Bangunan

Gambar tampak dalam bangunan adalah gambar yang sebenarnya dirangkum dari ketentuan-ketentuan dalam denah dan potongan bangunan. Ketentuan-ketentuan konstruksi dan ukuran dalam denah dan potonganlah yang akan menghasilkan gambar tampak akhir yang ideal. Untuk keperluan pengembangan gagasan desain tampak juga telah dapat dihasilkan, namun tampak pada tahap awal ini bukanlah hasil seperti dalam tampak pada gambar kerja, tetapi lebih merupakan sarana proses yang masih akan sangat banyak mngalami perubahan setelah dilakukan analisis pada semua aspek dalam desain bangunan.




9. Prinsip Tampak

Untuk menghasilkan tampak yang baik dan benar diperlukan konsistensi yang benar antara interior dan ekterior bangunan. Fungsi-fungsi ruang interior harus dapat diakomodasi dalam wajah atau façade bangunan terutama dalam hal desain bukaan. Jumlah, ukuran dan proporsi bukaan dalam façade bangunan akan berhubungan langsung dengan fungsi ruang yang ada dibaliknya. Dengan demikian setiap keputusan desain harus disesuaikan antara kepentingan bentuk arsitektural dengan bentuk fungsional sehingga bangunan tidak hanya indah namun juga dapat memberikan fungsi yang aman dan nyaman.



10. Membaca Tampak

Sebuah gambar tampak disamping akan memuat informasi bentukan bangunan juga akan memberitahukan kepada fihak lain mengenai sistem-sistem bangunan. Sekalipun pada desain bangunan yang lebih menganut faham bentuk yang utama selain fungsi, sistem dan sebagainya, satu wujud tampak bangunan akan dapat menginformasikan tentang beberapa hal yang terdapat di dalamnya. Bahkan tampak bangunan ini juga kerap kali dijadikan “senjata” bagi para arsitek baik untuk membuat daya tarik bagi calon pemilik ataupun bagi sasaran fungsi bangunan. Keterpaduan keindahan tampak dengan fungsi ataupun sistem dalam bangunan adalah kunci untuk menghasilkan hasil akhir yang ideal.

Prinsip tampak dalam gambar kerja arsitektur adalah gambar proyeksi yang dihasilkan dari gambar denah, potongan dan atau tampak lain dalam bangunan itu. Tampak muka atau samping atau belakang dapat saling diproyeksikan untuk melihat keterkaitan gambar-gambar tampak arah pandang yang berbeda tersebut.

Kamis, 11 September 2014

Septic tank dan resapan


Septic tank berkaitan erat dengan aktivitas biologis seluruh penghuni rumah. Agar tidak mudah penuh dan mampat, diperlukan rancangan yang tepat. Rancangan dan pemeliharaan yang tidak tepat, dapat membuat septic tank tidak berfungsi dengan baik.
Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran, sebaiknya sebesar mungkin. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.

Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa PVC. Ukuran minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki banyak toilet, sebaiknya menggunakan diameter pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dengan lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut, rentan mampat.

Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran 1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran 1mx1mx2m. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar ukuran yang dibutuhkan.

Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak utama harus kedap air, agar limbah tidak mencemari lingkungan. Bak endapan dan resapan sebaiknya memiliki dasar berupa campuran kerikil dan pasir.


Spesifikasi bahan untuk pembuatan septic tank tersebut antara lain:
  • dinding septic tank terbuat dari pasangan batu bata 1pc: 4 ps
  • lantai kerja dari cor beton tanpa tulangan
  • Penutup sep tic tank terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan 12 cm sehingga kuat menahan beban kendaraan melintas diatasnya.
  • resapan terbuat dari bahan ijuk, pasir, dan kerikil.

Selasa, 09 September 2014

Jenis Kayu yang sering dipakai di Bangunan Gedung


Kayu Jati 


Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati. 

Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut. 

Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut. Contoh Finishing: Teak Oil, Politur, NC Lacquer, Melamin, Poly Urethane (PU).

1. Finishing Natural Transparan ( Coklat Terang kekuningan) 

Tujuan: menonjolkan semua kelebihan kayu, mengekspose keindahan serat kayu jati benar-benar terpilih. 

Kualitas kayu jati: hanya memilih serat lurus dan serat mahkota tidak ada mata sehat, mata mati, putih, doreng 

2. Finishing Melamin Natural Terang (Coklat terang kekuningan)

Menonjolkan serat dan penampilan natural kayu, dengan mengekspose keindahan serat kayu jati secara alami
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, tidak ada putih, doreng, dan mata mati 

3. Finishing Melamin Natural Gelap (Coklat gelap kehitaman) 

Menonjolkan serat kayu jati natural, dan, menutupi kekurangan kayu seperti putih dan doreng dengan warna gelap.
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng halus , tidak ada mata mati 

4. Finishing Cat 
Menutupi permukaan kayu dan menyembunyikan semua kelebihan dan kekurangan serat kayu
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng tebal, mata mati.

Jati Serat Lurus
Jati Serat Mahkota
Jati Ada Mata Sehat
Jati ada Putih / Sapwood
Jati Mata Mati
Jati Doreng

Kayu Merbau



Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian/Papua.

Kayu Bangkirai


Kayu Bangkirai juga termasuk jenis kayu kuat dan keras. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.

Kayu Kamper


Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.

Kayu Kelapa


Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.

Senin, 08 September 2014

Definisi, Konstruksi, & Perhitungan Tangga

Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.

Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya
Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen.
Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan:
• dua bidang horisontal pada bangunan
• lantai bangunan yang berbeda
Tangga jenis ini terdiri dari anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tangga dapat berbentuk lurus, huruf "L", huruf "U" , memutar atau merupakan dari kombinasinya. Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman (tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade). Contoh dari penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal atau perkantoran, "tangga monyet", dsb.
Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi, dan digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan. Contoh dari tangga jenis ini misalnya tangga lipat.

  • Konstruksi Tangga
Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll. Statistik yang dikompilasi oleh Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar kendali mereka yang merancang dan membangun tangga. Namun, ada terlalu banyak kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi berharga terhadap pencegahan kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan baik.
Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah menyiapkan standar berikut sebagai saran untuk pembangun tangga untuk membantu menghilangkan beberapa penyebab yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan.
1. Tangga harus bebas dari goncangan keras.
2. Dimensi bordes harus sama dengan atau lebih besar dari lebar tangga antara pegangan tangan dengan dinding.
3. Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama.
4. Semua tangga harus dilengkapi dengan substansial dan 36 inci pegangan tangan di ketinggian dari pusat dari tapak yang permanen.
5. Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus dan bebas dari serpihan.
6. Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan tidak kurang dari dua puluh derajat.
7. Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang menonjol.

  • KONSTRUKSI TANGGA BERDASARKAN MATERIAL
1. Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan : material kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya.
Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus. Ukuran tebal adalah dari 3 - 4 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Umumnya konstruksi tangga baja memakai anak tangga dari papan kayu utuh tanpa sambungan.

2. Konstruksi tangga baja, biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam akan mempercepat proses karat begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.

3. Konstruksi tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua) atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah tinggal, pertokoan.

Tangga dengan konstruksi cor beton mengekspose papan anak tangga hanya dari satu sisi saja. Fungsinya hanya membungkus beton supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua atau hanya bagian atas (bagian pijakan / steps) saja. Adapun ukuran tebal papan kayu adalah dari 1.5 - 2.5 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Tangga dengan konstruksi cor beton ini dapat memakai papan kayu baik dari papan kayu utuh maupun papan kayu sambungan.

  • Tulangan/pembesian :
ukuran penampang tulangan/pembesian didasari atas perhitungan/perencanaan dan pada umumnya untuk konstruksi tangga beton bertulang dipergunakan ;

untuk pelat tangga :
tulangan utama/pokok : Ø 8, Ø 10, Ø 12, D.12
tulangan pembagi : Ø 8, Ø 10
untuk balok :
tulangan utama : D.13, D.16, D.19
beugel/sengkang : Ø 8, Ø10
untuk anak tangga :
tulangan utama : Ø10, Ø 12, D.12
tulangan pembagi : Ø 8, Ø 10

4. Konstruksi tangga batu/bata, konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan dalam bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya, dana sangat terbatas dalam penempatannya.

5. Eskalator, Eskalator adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.

Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang mana menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.

Bagian-Bagian Tangga







Ibu tangga :

merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untuk membuat ibu tangga misalnya antara lain, beton bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, juga besi.Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya, beton bertulang di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari bahan baja, untuk ibu tangga menggunakan profil kanal untuk menopang anak tangga yang menggunakan pelat baja.

Anak Tangga :

Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting. Karena sering dilalui untuk naik turun pengguna, bahan permukaan anak tangga harus benar-benar aman, nyaman agar terhindar dari kemungkinan kecelakaan seperti terpeleset karna licin atau terlalu sempit. Anak tangga terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical (pijakan untuk langkah naik). Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertical langkah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian vertical mencapai 20 cm.
Ukuran lebar tangga juga penting diperhatikan, untuk panjang atau lebar tangga pada hunian tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih kecil, yaitu 75 cm.

Railing :

Merupakan pegangan dari tangga. Material yang bisa digunakan bermacam jenis nya. Misalnya menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering jumpai tangga yang tanpa railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak yang ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.
Ukuran pegangan railing tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan ukuran yang bisa mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia.
Untuk kenyamanan pegangan tangga, perlu diperhatikan juga jarak antara railing pegangan tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm saya rasa sudah cukup.

Bordes :

Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian dari tangga sebagai tempat beristirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebagai pengubah arah tangga. Umumnya, keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15. Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk lebarnya harus diusahakan sama dengan lebar tangga.

Baluster :

Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah vertical. Material baluster bisa terbuat dari kayu, besi, beton, juga baja. Terkadang juga saya pernah melihat material baluster menggunakan kaca. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak antar baluster tidak terlalu jauh, terutama untuk keamanan anak kecil.Untuk ukuran ketinggian baluster, standarnya kurang lebih antara 90-100 cm.

Perhitungan Tangga

Rumus umum yang digunakan adalah :
- 1 aantrade ( mendatar ) + 2 optrade ( naik ) = 57 – 65 cm
- Artinya : Untuk mencari lebar mendatar
- 1 aantread + 2 optread = 57 – 65 cmContoh :

Pertanyaan :

Suatu ruangan memiliki 2 lantai, ketinggian antara lantai 1 dan lantai 2 adalah 380 cm. hitunglah ukuran – ukuran anak tangga dan luas ruangan yang di pakai untuk keperluan rumah tangga ?
Jawaban :
Karena tinggi lantai = 380 cm, ukuran langkah naik diperkirakan dengan ukuran paling mendekatinya yaitu 19 cm, sehingga banyaknya langkah naik menjadi n 380/19 = 20 kali.

Panjang langkah datar di hitung dengan ketentuan :
A + 2.O = 57 – 65 cm.
A + 2.O = 62 cm
A + 2x19 = 62 cm
Maka A = 62 - 38 = 24 cm

Jadi panjang langkah datar ( antrede ) = 24 cm. jika tangga tersebut dibuat tangga lurus maka panjang ruang yang di butuhkan untuk tangga yaitu : 19 x 24 = 456 cm, belum terhitung awal naik tangga dan akhir tangga.

Oleh karena itu lebih hemat bila menggunakan tangga bordes dengan dua lengan maka :
· Banyaknya langkah naik n (A) = buah. ½ x 380/19 =10n
· n langkah datar (O) = 10 – 1 = 9 buah.
· Panjang tangga seluruhnya menjadi 9 x 24 = 216 cm.
· Panjang bordes = 80 cm, entrance tangga = 74 cm.
· Panjang ruangan untuk tangga menjadi kurang lebih 370 cm.

GAMBAR